Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/12/2020, 06:06 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Abses gigi adalah kumpulan nanah yang dapat terbentuk di dalam gigi, di gusi, atau di tulang yang menahan gigi di tempatnya.

Abses gigi disebabkan oleh infeksi bakteri.

Melansir Medical News Today, secara umum abses gigi dapat dibedakan menjadi tiga jenis berdasarkan lokasinya.

Baca juga: Amankah Pergi ke Dokter Gigi Saat Pandemi Covid-19?

Apa saja itu?

  • Abses gingiva, yakni abses hanya ada di jaringan gusi dan tidak memengaruhi gigi atau ligamen periodontal
  • Abses periodontal, yakni abses yang dimulai pada struktur jaringan tulang pendukung gigi
  • Abses periapikal, yakni abses yang dimulai pada pulpa lunak gigi atau ujung akar gigi

Abses gigi seringkali terasa sakit. Hanya pada beberapa kasus, abses gigi tak menimbulkan kesakitan.

Namun, apa pun kondisinya, abses gigi termasuk keadaan yang perlu diperiksa oleh dokter gigi.

Sangat penting untuk mendapatkan pertolongan sesegera mungkin, karena abses tidak dapat hilang dengan sendirinya.

Kadang-kadang abses bahkan bisa menyebar ke bagian tubuh lain dan membuat penderitanya semakin sakit.

Gejala abses gigi

Melansir NHS ada sejumlah tanda atau gejala abses gigi yang dapat dikenali.

Baca juga: Kapan Harus Pergi ke Dokter Gigi Saat Pandemi Covid-19?

Berikut ini beberapa di antaranya:

Rasa sakit yang sangat berdenyut pada gigi atau gusi yang terkena, yang mungkin datang tiba-tiba dan semakin memburuk

  1. Nyeri yang menyebar ke telinga, rahang, dan leher di sisi yang sama dengan gigi atau gusi yang terkena
  2. Nyeri yang semakin parah saat berbaring, yang dapat mengganggu tidur
  3. Kemerahan dan bengkak di pipi atau wajah
  4. Gigi berubah warna atau longgar mau lepas
  5. Gusi mengkilat, merah, dan bengkak
  6. Kepekaan terhadap makanan dan minuman panas atau dingin
  7. Bau mulut atau rasa tidak enak di mulut

Jika infeksi menyebar, penderita mungkin juga mengalami suhu tinggi (demam) dan merasa tidak enak badan.

Dalam kasus yang parah, penderita mungkin juga merasa sulit untuk membuka mulut sepenuhnya dan kesulitan menelan atau bernapas.

Baca juga: 6 Bahaya Karang Gigi Jika Dibiarkan Menumpuk

Lantas, kapan harus ke dokter?

Melansir Mayo Clinic, temui dokter gigi Anda segera jika Anda memiliki tanda atau gejala abses gigi.

Jika Anda mengalami demam dan bengkak di wajah dan Anda tidak dapat menghubungi dokter gigi, pergilah ke ruang gawat darurat.

Anda juga perlu pergi ke ruang gawat darurat apabila mengalami kesulitan bernapas atau menelan.

Gejala ini mungkin menunjukkan bahwa infeksi telah menyebar lebih dalam ke rahang dan jaringan sekitarnya atau bahkan ke area lain di tubuh Anda.

Melansir Health Line, jika abses pecah, rasa sakitnya memang bisa berkurang secara signifikan. Namun, pada kenyatannya Anda masih memerlukan perawatan gigi oleh dokter gigi.

Jika abses tidak dibersihkan, infeksi dapat menyebar ke rahang dan area lain di kepala dan leher Anda.

Anda bahkan mungkin mengembangkan sepsis, yakni infeksi yang mengancam jiwa yang menyebar ke seluruh tubuh.

Jika Anda memiliki sistem kekebalan yang lemah dan Anda membiarkan abses gigi tidak diobati, risiko penyebaran infeksi akan semakin meningkat.

Baca juga: Cara Menghilangkan Karang Gigi, Bisakah Dilakukan Sendiri?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com