Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Tips Aman Pergi ke Dokter Gigi Saat Pandemi Covid-19

Kompas.com - 05/12/2020, 09:13 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Banyak orang mungkin merasa cemas untuk memeriksakan gigi di tengah pandemi Covid-19 karena risiko tertular virus corona.

Jika mengalami kekhawatiran demikian, seseorang sebenarnya bisa memanfaatkan layanan teledental medicine atau teledentistry, yakni konsultas online kesehatan gigi dan mulut yang sudah disediakan masing-masing fasilitas kesehatan (faskes).

Layanan ini dilakukan oleh dokter gigi dengan memanfaatkan kemajuan teknologi untuk mendiagnosis, mengobati, mencegah dan mengevaluasi kesehatan pasien dengan tetap memperhatikan kompetensi dan kewenangannya.

Baca juga: Amankah Pergi ke Dokter Gigi Saat Pandemi Covid-19?

Namun, dalam kondisi darutat tertentu, seseorang dianjurkan untuk tetap mendatangi dokter gigi atau rumah sakit agar kondisinya tidak menjadi semakin parah dan menimbulkan masalah kesehatan besar.

Dokter Spesialis Konservasi Gigi RSGM Soelastri UMS Solo, drg. Noor Hafida W., Sp.KG, mengungkapkan karena masih pandemi, untuk perawatan kontrol atau pemeriksaan gigi rutin, pembersihan karang gigi, dan perawatan estetik bisa ditunda dulu.

“Masyarakat sementara disarankan untuk datang ke dokter gigi atau RS apabila ada kasus-kasus emergency,” jelas dia saat diwawancarai Kompas.com, Rabu (2/12/2020).

Bagi masyarakat yang merasa membutuhkan pertolongan medis terkait dengan masalah kesehatan gigi, drg. Fida membagikan tips aman pergi ke dokter gigi selama pandemi Covid-19 berikut:

1. Buat janji dengan dokter

Usahakan buat janji terlebih dahulu dengan dokter gigi jika harus melakukan kunjungan atau pengobatan langsung, terutama jika mengalami kondisi medis mendesak berkaitan dengan kesehatan gigi.

Membuat janji dengan dokter penting untuk mencegah terjadinya kerumunan di faskes atau menghindari menunggu antrean terlalu lama.

Baca juga: Kapan Harus Pergi ke Dokter Gigi Saat Pandemi Covid-19?

"Kalau pasien menderita sakit gigi yang akut, yang sangat sakit, kemudian ada keluhan seperti gusi berdarah, ada faktor trauma sampai gigi patah, segera saja bisa dilakukan tindakan ke dokter gigi. Tapi, untuk lebih baiknya, pasien bisa membuat janji terlebih dahulu," jelas drg. Fida.

Selain itu, drg. Fida mengingatkan, jangan lupa untuk menghubungi dokter gigi secara khusus jika masyarakat merasakan gejala Covid-19 saat akan melakukan kunjungan pemeriksaan gigi.

2. Patuhi protokol kesehatan

drg. Fida meminta kepada masyarakat sebelum pergi ke dokter gigi atau RS, harus memakai masker agar sama-sama melindungi.

"Pasien bisa memggunakan maskes medis atau masker kain tiga lapis. Tidak ketinggalan, pasien penting juga untuk mencuci tangan sebelum masuk ke ruangan dan bisa melakukan disinfeksi," jelas dia.

Baca juga: 6 Bahaya Karang Gigi Jika Dibiarkan Menumpuk

3. Pilihlah faskes yang memang memberikan jaminan penerapan protokol kesehatan memadai

drg. Fida menyebut, di faskes yang memberikan jaminan penerapan protokol kesehatan memadai, pasien biasanya akan diberikan alat pelindung diri (APD), terutama gown dan sandal khusus.

"APD ini diberikan supaya untuk meminimalkan paparan kuman pada baju atau anggota tubuh pasien selama dilakukan tindakan. Setelah selesai, gown dan sandal akan dilepas, tidak dibawa pulang oleh pasien," jelas dia.

Sebelum pemeriksaan, pasien biasanya juga akan diminta untuk berkumur dengan menggunakan antiseptik kurang lebih sekitar 30 detik. Tujuannya adalah untuk menghilangkan bakteri di rongga mulut.

“Kemudian setelah itu, dokter gigi akan melakukan tindakan yang dirasa diperlukan untuk mengobati pasien,” tutur drg. Fida.

4. Pilihlah faskes yang memiliki sarana dan prasarana memadai

drg. Fida juga menyarankan masyarakat untuk bisa memilih faskes yang memiliki sarana dan prasana memadai, khususnya untuk tindakan-tindakan kedokteran gigi yang menghasilkan aerosol.

Baca juga: Anggap Rapid Test Tidak Akurat Deteksi Covid-19? Sebaiknya Simak Penjelasan Ahli Berikut

"Untuk faskes dokter gigi yang memadai, itu biasanya sudah tersedia alat namanya vacuum aerosol yang fungsinya untuk mengurangi aerosol mengandung kuman di udara," tutur dia.

Kemudian, masyarakat bisa juga mengusahakan lebih memilih layanan kesehatan gigi yang dipastikan rutin melakukan disinfeksi ruangan, terutama ruang pemeriksaan.

“Jadi, saat pemeriksaan, ruangan itu sudah dalam kondisi bersih atau streril, sehingga bisa digunakan dengan aman untuk tindakan pasien lainnya,” jelas drg. Fida.

5. Setelah dari dokter gigi, langsung membersihkan diri

Tidak ketinggalan, drg. Fida mengingatkan, setelah perawatan di dokter gigi, maka pasien apabila sampai di rumah, jangan sampai kontak dengan keluarga.

"Usahakan sampai di rumah lagsung membersihkan diri, mandi, kemudian juga membersihkan semua bagian yang mungkin terpapar udara, seperti baju, tas, atau handphone," tutur dia.

Baca juga: Cara Menghilangkan Karang Gigi, Bisakah Dilakukan Sendiri?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Dari Sunjay Kapur Meninggal, Ketahui Bahaya Tersengat Lebah
Dari Sunjay Kapur Meninggal, Ketahui Bahaya Tersengat Lebah
Health
Remaja 19 Tahun Alami Alzheimer, Kenali Gejalanya Sejak Dini
Remaja 19 Tahun Alami Alzheimer, Kenali Gejalanya Sejak Dini
Health
Virus Hanta yang Ditemukan di Indonesia Bahaya atau Tidak? Ini Penjelasannya…
Virus Hanta yang Ditemukan di Indonesia Bahaya atau Tidak? Ini Penjelasannya…
Health
Virus Hanta Bisa Menyebar dari Makanan dan Rumah Kotor, Ini Cara Menghindarinya
Virus Hanta Bisa Menyebar dari Makanan dan Rumah Kotor, Ini Cara Menghindarinya
Health
Jangan Anggap Sepele, Ini Gejala Infeksi Virus Hanta yang Dapat Menyerang Tubuh
Jangan Anggap Sepele, Ini Gejala Infeksi Virus Hanta yang Dapat Menyerang Tubuh
Health
Alat Tes Deteksi Dini Kanker Asal Jepang Tunjukkan Hasil Menjanjikan
Alat Tes Deteksi Dini Kanker Asal Jepang Tunjukkan Hasil Menjanjikan
Health
Pengapuran Lutut Apakah Harus Operasi? Ini Penjelasan Dokter...
Pengapuran Lutut Apakah Harus Operasi? Ini Penjelasan Dokter...
Health
Dari Sunjay Kapur Meninggal, Apa Tertelan Lebah Bisa Sebabkan Serangan Jantung?
Dari Sunjay Kapur Meninggal, Apa Tertelan Lebah Bisa Sebabkan Serangan Jantung?
Health
Waspada Virus Hanta, Kemenkes Laporkan 8 Kasus di Indonesia
Waspada Virus Hanta, Kemenkes Laporkan 8 Kasus di Indonesia
Health
Miliuner India Sunjay Kapur Meninggal Usai Diduga Menelan Lebah
Miliuner India Sunjay Kapur Meninggal Usai Diduga Menelan Lebah
Health
Demam Mulai Turun Bukan Berarti Sembuh, Justru Fase Paling Mematikan DBD Bisa Dimulai
Demam Mulai Turun Bukan Berarti Sembuh, Justru Fase Paling Mematikan DBD Bisa Dimulai
Health
Demam Biasa Bisa Sembuh, Tapi Demam Berdarah Bisa Berujung Maut Bila Tak Ditangani
Demam Biasa Bisa Sembuh, Tapi Demam Berdarah Bisa Berujung Maut Bila Tak Ditangani
Health
Remaja 19 Tahun Diduga Alami Alzheimer, Kasus Termuda yang Pernah Dilaporkan
Remaja 19 Tahun Diduga Alami Alzheimer, Kasus Termuda yang Pernah Dilaporkan
Health
Alami Stevens Johnson Syndrome, Apakah Bahaya?
Alami Stevens Johnson Syndrome, Apakah Bahaya?
Health
Sakit Kulit Jokowi Dituding Stevens Johnson Syndrome, Kenali Ruam Khas Penyakit Ini…
Sakit Kulit Jokowi Dituding Stevens Johnson Syndrome, Kenali Ruam Khas Penyakit Ini…
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau