Pada umur 9 bulan, berikan vaksin MR kepada anak.
Apabila sampai umur 12 bulan belum mendapat vaksin MR, dapat diberikan vaksin MMR.
Pada umur 18 bulan berikan MR atau MMR.
Sementara, pada umur 5 – 7 tahun, berikan MR (dalam program BIAS kelas 1) atau MMR.
10. Vaksin Japanese encephalitis (JE)
Vaksin JE diberikan mulai umur 9 bulan di daerah endemis atau yang akan bepergian ke daerah endemis.
Untuk perlindungan jangka panjang dapat diberikan booster 1 - 2 tahun kemudian.
11. Vaksin varisela
Vaksin varisela diberikan mulai umur 12 – 18 bulan.
Pada umur 1–12 tahun, diberikan 2 dosis vaksin varisela dengan interval 6 minggu sampai 3 bulan.
Sementara, pada umur 13 tahun atau lebih diberikan vaksin varisela dengan interval 4 sampai 6 minggu.
Baca juga: 9 Gejala Hepatitis A yang Perlu Diwaspadai
12. Vaksin hepatitis A
Vaksin hepatitis A diberikan 2 dosis mulai umur 1 tahun, dosis ke-2 diberikan 6 bulan sampai 12 bulan kemudian.
13. Vaksin tifoid polisakarida
Vaksin tifoid polisakarida diberikan mulai umur 2 tahun dan diulang setiap 3 tahun.
14. Vaksin human papilloma virus (HPV)
Vaksin HPV diberikan pada anak perempyan umur 9-14 tahun 2 kali dengan jarak 6-15 bulan atau pada program BIAS kelas 5 dan 6.
Umur 15 tahun atau lebih, diberikan vaksin HPV 3 kali dengan jadwal 0, 1 , 6 bulan (vaksin bivalen) atau 0, 2, 6 bulan (vaksin quadrivalent).
15. Vaksin dengue
Vaksin dengue diberikan pada anak umur 9 – 16 tahun dengan seropositif dengue yang dibuktikan adanya riwayat pernah dirawat dengan diagnosis dengue (pemeriksaan antigen NS-1 dan atau uji serologis IgM/IgG antidengue positif) atau dibuktikan dengan pemeriksaan serologi IgG anti dengue positif.
Baca juga: 8 Gejala Demam Berdarah (DBD) yang Perlu Diwaspadai
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.