4. Vaksin DPT
Vaksin DPT (difteri, pertusis, dan tetanus) dapat diberikan mulai umur 6 minggu berupa vaksin DTwP atau DTaP.
Vaksin DTaP diberikan pada umur 2, 3, 4 bulan atau 2, 4, 6 bulan.
Baca juga: Penyebab Diare pada Anak dan Cara Mengatasinya
Booster pertama diberikan pada umur 18 bulan.
Booster berikutnya diberikan pada umur 5 - 7 tahun atau pada program BIAS (bulan imunisasi anak sekolah) kelas 1.
Umur 7 tahun atau lebih menggunakan vaksin Td (tetanus dan difteri) atau Tdap (Tetanus, difteri, pertussis).
Booster selanjutnya pada umur 10 – 18 tahun atau pada program BIAS kelas 5. Booster Td diberikan setiap 10 tahun.
5. Vaksin pneumokokus (PCV)
Vaksin pneumokokus (PCV) diberikan pada umur 2, 4 dan 6 bulan dengan booster pada umur 12 -15 bulan.
Jika belum diberikan pada umur 7-12 bulan, berikan PCV sebanyak 2 kali dengan jarak 1 bulan dan booster setelah umur 12 bulan dengan jarak 2 bulan dari dosis sebelumnya.
Jika belum diberikan pada umur 1- 2 tahun berikan PCV sebanyak 2 kali dengan jarak minimal 2 bulan.
Jika belum diberikan pada umur 2-5 tahun, PCV10 diberikan 2 kali dengan jarak 2 bulan, PCV13 diberikan 1 kali.
Baca juga: 4 Cara Deteksi Dini Kanker Serviks
6. Vaksin rotavirus monovalen
Vaksin rotavirus monovalen diberikan 2 kali, dosis pertama mulai umur 6 minggu, dosis kedua dengan interval minimal 4 minggu, harus selesai pada umur 24 minggu.
7. Vaksin rotavirus pentavalen
Vaksin rotavirus pentavalen diberikan 3 kali, dosis pertama 6-12 minggu, dosis kedua dan ketiga dengan interval 4-10 minggu, harus selesai pada umur 32 minggu.
Vaksin influenza diberikan mulai umur 6 bulan, dan dapat diulang setiap tahun.
Pada umur 6 bulan sampai 8 tahun, imunisasi pertama 2 dosis dengan interval minimal 4 minggu.
Sedangkan untuk umur lebih dari 9 tahun, imunisasi pertama 1 dosis.
Baca juga: Vaksin Influenza: Manfaat, Efek Samping, Peringatan
9. Vaksin MR/MMR