Sedangkan alasan keduanya, racun botulisme tidak dapat menular ke janin. Studi pada 2010 menunjukkan, berat molekul toksin botulinum tidak mungkin melewati plasenta, terlebih menjangkau janin.
Itu artinya, ibu hamil yang minum madu dan memiliki spora botulisme di tubuhnya tidak bisa menularkan pada janin dalam kandungannya.
Baca juga: Apakah Ibu Hamil Boleh Makan Durian?
Dilansir dari Parenting Firstcry, ada beberapa manfaat minum madu bagi ibu hamil, antara lain:
Kendati minum madu umumnya aman untuk ibu hamil yang sehat, namun ada baiknya pasangan cermat memilih madu yang tepat.
Menurut Baby Centre, ibu hamil disarankan memilih madu yang sudah dipasteurisasi.
Pasteurisasi melibatkan proses pemanasan sampai suhu 71 derajat Celsius selama 15 sampai 30 detik, lalu didinginkan dengan cepat. Proses ini dapat membunuh kuman sekaligus mencegah madu mengkristal.
Selain itu, pastikan ibu hamil memilih madu berkualitas yang tidak diberi zat tambahan seperti sirup jagung, gula, dan zat tambahan lain.
Baca juga: Bolehkah Ibu Hamil Makan Buah Naga?
Minum madu untuk ibu hamil prinsipnya sama seperti mengonsumsi asupan lain, yakni tidak boleh berlebihan.
Ibu hamil cukup minum madu sebanyak tiga sampai lima sendok makan per hari. Takaran tersebut sudah mengandung setidaknya 180 sampai 200 kalori.
Madu termasuk asupan tinggi gula sederhana. Satu sendok madu mengandung sedtidaknya 60 kalori.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.