KOMPAS.com - Gejala endometriosis dapat membuat wanita merasakan nyeri hebat saat dan sebelum menstruasi.
Perlu diketahui, endometriosis adalah pertumbuhan abnormal jaringan mirip lapisan rahim (endometrium).
Lokasi pertumbuhan abnormal ini biasanya tidak di dalam rahim, tapi di luar rahim seperti indung telur atau saluran tuba falopi.
Baca juga: Ciri-ciri Nyeri Haid yang Normal dan Tidak Normal
Penyakit yang menyerang organ reproduksi ini dapat dialami wanita dari berbagai usia.
Melansir Mayo Clinic, jaringan endometrium dalam kondisi normal dapat meluruh setiap bulan saat menstruasi.
Penderita endometriosis juga dapat mengembangkan jaringan endometrium. Namun, jaringan yang sudah menebal ini tidak dapat keluar dari tubuh dan terperangkap di dalam tubuh.
Saat endometriosis terjadi di ovarium, penyakit ini dapat memicu kista. Sedangkan di jaringan sekitarnya yang teriritasi, muncul jaringan parut hingga perlekatan organ.
Sebelum membahas gejala endometriosis, kenali lebih dulu penyebab endometriosis.
Baca juga: 10 Penyebab Haid Terlambat Selain Hamil
Melansir NHS, terdapat beberapa teori yang menyebutkan penyebab endometriosis, antara lain:
Baca juga: Gejala PCOS pada Wanita dan Penyebabnya
Selain penyebab di atas, ada beberapa faktor risiko yang bisa menyebabkan waktu rentan terkena endometriosis, yakni:
Endometriosis biasanya berkembang selang beberapa tahun setelah menstruasi.
Baca juga: Apakah Penderita PCOS Bisa Hamil?
Tapi beberapa penderita merasakan ciri-ciri endometriosis yang umum antara lain:
Intensitas nyeri dapat bervariasi dari bulan ke bulan. Terkadang, rasa nyerinya juga sangat bervariasi, bisa sangat parah atau sakit mereda tanpa obat peghilang nyeri.
Tanda gejala endometriosis di atas dapat membaik sementara waktu saat hamil dan sembuh setelah menopause.
Baca juga: Diet yang Tepat untuk Penderita PCOS