Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/01/2021, 12:06 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com - Biduran adalah benjolan ruam kemerahan di kulit yang kerap disertai dengan gatal.

Masalah kulit yang dikenal juga sebagai urtikaria ini cukup umum terjadi.

Sekitar 20 persen orang dilaporkan pasti pernah terserang biduran paling tidak sekali seumur hidup.

Baca juga: 15 Kondisi Orang yang Tak Bisa Disuntik Vaksin Covid-19

Saat reaksi alergi terjadi, tubuh melepaskan protein yang disebut histamin.

Sementara ketika histamin ini dilepaskan, pembuluh darah kecil yang disebut kapiler mengeluarkan cairan.

Cairan dapat menumpuk di kulit dan menyebabkan ruam.

Biduran biasanya berwarna merah, merah muda, atau berwarna daging, dan terkadang terasa perih atau sakit.

Melansir Health Line, dalam kebanyakan kasus, biduran disebabkan oleh reaksi alergi terhadap obat atau makanan, dan bisa menjadi reaksi terhadap iritasi di lingkungan.

Dalam banyak kasus, biduran adalah masalah akut (sementara) yang bisa diatasi dengan obat alergi.

Sebagian besar ruam bahkan bisa hilang dengan sendirinya.

Namun, kasus biduran kronis (berkelanjutan) yang disertai reaksi alergi parah, merupakan masalah medis yang lebih besar.

Penyebab biduran

Melansir Medical News Today, biduran pada dasarnya terjadi ketika tubuh bereaksi terhadap alergen (sesuatu yang menghasilkan reaksi alergi) dan melepaskan histamin dan bahan kimia lainnya dari bawah permukaan kulit.

Baca juga: Dokter Sebut Ubah Warna Kulit Jadi Putih Bisa Picu Kanker Kulit

Histamin dan bahan kimia menyebabkan peradangan dan cairan menumpuk di bawah kulit, menyebabkan bintil.

Contoh pemicu biduran yang diketahui meliputi:

  1. Obat-obatan, termasuk beberapa antibiotik dan obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID), seperti aspirin dan penghambat ACE, digunakan untuk tekanan darah tinggi
  2. Makanan, seperti kacang-kacangan, kerang, bahan tambahan makanan, telur, stroberi, dan produk gandum
  3. Infeksi, termasuk influenza, flu biasa, demam kelenjar, dan hepatitis B
  4. Infeksi bakteri, termasuk infeksi saluran kemih dan radang tenggorokan
  5. Parasit usus
  6. Suhu ekstrem atau perubahan suhu
  7. Suhu tubuh tinggi
  8. Bulu hewan peliharaan dari anjing, kucing, kuda, dan sebagainya
  9. Tungau debu
  10. Kecoak dan limbah kecoak
  11. Getah
  12. Serbuk sari
  13. Beberapa tumbuhan, termasuk jelatang, poison ivy (Toxicodendron radicans), dan poison oak (kecubung, tembakau, bunga terompet kuning, bunga oleander, biji jarak)
  14. Gigitan dan sengatan serangga
  15. Beberapa bahan kimia
  16. Penyakit kronis, seperti penyakit tiroid atau lupus
  17. Paparan sinar matahari
  18. Air di kulit
  19. Goresan
  20. Olahraga

Di lebih dari separuh kasus, orang tidak pernah menemukan penyebab biduran pastinya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau