Sekitar 85 persen kolesterol dalam tubuh diproduksi oleh organ hati. Dengan kata lain, kolesterol yang ada dalam tubuh kita tidak serta merta dipengaruhi oleh apa yang kita makan.
"Bisa juga, faktor genetik atau riwayat keluarga membuat risiko seseorang mengalami penyakit jantung lebih tinggi," ucap Nissen.
Baca juga: Waspadai 4 Hal Penyebab Kolesterol Tinggi
Dibandingkan makanan kaya kolesterol, makanan tinggi lemak trans lebih berbahaya untuk kesehatan.
Lemak trans cenderung meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
Untuk menghindari lemak trans, perhatikan label makanan yang akan kita konsumsi.
"Lemak trans seringkali tertulis dalam label makanan sebagai minyak terhidrogenasi atau minyak nabati terhidrogenasi parsial,” kata Nissen.
Demi kesehatan tubuh, sebaiknya kita membatasi asupan lemak jenuh dan lebih fokus pada konsumsi buah-buahan, sayuran, biji-bijian, protein hewani tanpa lemak atau sumber protein nabati.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.