KOMPAS.com - Batuk berdarah atau munculnya darah dalam dahak saat batuk dapat memunculkan kekhawatiran.
Darah yang muncul bersamaan dengan dahak saat batuk bisa berasal dari hidung, tenggorokan, saluran pernapasan bagian atas, atau paru-paru.
Batuk berdarah adalah gejala penyakit. Dalam dunia kesehatan, kondisi ini dikenal dengan hemoptisis.
Parah atau tidaknya batuk berdarah tergantung banyaknya jumlah dahak berdarah dan lamanya gejala penyakit.
Baca juga: Batuk Berdahak: Ciri-ciri, Penyebab, Diagnosis
Dahak berdarah dari saluran pernapasan umumnya berwarna merah cerah dan jumlahnya tidak banyak.
Berikut beberapa penyebab batuk berdarah dan kapan perlu waspada dengan masalah kesehatan ini.
Melansir NHS, terdapat beberapa penyebab batuk berdarah, antara lain:
Baca juga: [POPULER NASIONAL] Suara Mahfud MD Usai Disebut "Orang Gagal" | Mensesneg Pertanyakan Gertakan Harto
Penyebab batuk berdarah umumnya berasal dari batuk berkepanjangan, infeksi, atau mimisan.
Kendati begitu, Anda tidak boleh mengabaikan batuk berdarah. Meskipun dahak berdarah yang keluar hanya berupa bercak.
Batuk berdarah bisa jadi gejala penyakit pernapasan atau infeksi saluran pernapasan.
Baca juga: Batuk Kering (Tidak Berdahak): Ciri-ciri, Penyebab, Cara Mencegah
Melansir Healthline, penting untuk segera membawa penderita ke dokter apabila batuk berdarah dalam kondisi:
Baca juga: 5 Penyebab Banyak Dahak di Tenggorokan dan Cara Menghilangkannya
Darah yang keluar dari paru-paru umumnya terlihat berbuih. Hal itu disebabkan darah bercampur dengan udara dan lendir di paru-paru.
Warna darah dalam batuk berdarah umumnya mirip karat atau merah cerah. Sedangkan yang bercampur dengan dahak, darah hanya kelihatan semburat.
Dokter dapat mengetahui penyebab batuk berdarah dengan pasti lewat pemeriksaan dengan prosedur medis seperti bronkoskopi, spirometri, laringoskopi, tonsilektomi, dan biopsi saluran napas bagian atas.
Perawatan medis yang tepat sesuai penyebab mendasar penyakit dapat mengatasi batuk berdarah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.