KOMPAS.com - Banyak orangtua bingung kapan saatnya memberikan bayi mereka makanan padat.
Pasalnya, terlalu cepat memberikan makanan pada pada bayi bisa menyebabkan hal berikut:
Baca juga: Meski Kaya Gizi, Mengapa Susu Sapi Tak Bisa Diberikan Pada Bayi?
Di sisi lain, terlambat memberikan makanan pada bisa menyebabkan pertumbuhan bayi terhambat, bayi kekurangan zat bezi, dan menunda fungsi motorik oral.
Data Mayo Clinic menyebutkan, usia terbaik untuk memberikan bayi makanan padat adalah usia empat hingga enam bulan.
Pada usia tersebut, bayi sudah mulai mengguakan lidahnya untuk mendorong makanan keluat dari mulutnya dan mulai mengembangkan koordinasi untuk membantu menelan makanan.
Di usia 6 bulan juga bayi membutuhkan makanan pendamping untuk mendukung pertumbuhan, memuaskan rasa lapar dan membantu memenuhi kebutuhan energi dan gizi.
Untuk bayi yang diberi ASI eksklusif, menunggu hingga usia 6 bulan sebelum memperkenalkan makanan padat dapat membantu memastikan bahwa mereka mendapatkan manfaat kesehatan sepenuhnya dari pemberian ASI.
Meskipun bayi sudah mulai diberikan makanan padat atau makanan pendamping ASI, ibu tetap harus memberikan ASI atau susu formula.
“ASI atau susu formula akan selalu menjadi sumber nutrisi utama mereka hingga mereka berusia satu tahun," ucap dokter anak Noah Schwartz.
Semua makanan yang dinerikan untuk si kecil hanyalah berfungsi untuk membantu mengembangkan selera mereka.
"Bayi biasanya tidak bisa makan dengan cukup untuk menggantikan nutrisi dan kalori yang tersedia dalam susu atau ASI," tambahnya.
Sebelum berusia satu tahun, kata Schwartz, makanan yang diberikan pada bayi hanya untuk mengajari mereka tentang rasa makanan.
Ketika sudah saatnya bayi mendapatkan makanan pendamping ASI, berikanlah makanan dengan tekstur dan rasa yang sederhana.
“Saya merekomendasikan untuk memulai dengan sereal oatmeal bayi,” kata Schwartz.
Ketika bayi sudah bisa merasakan atau mentolerir teksturnya, cobalah untuk memperkenalkan makanan baru setiap dua hari sekali.
Orangtua juga bisa memberika bayi sayuran dan buah yang dihaluskan menjadi bubur dengan konsistensi yang sama pada awalnya.
"Saya juga merekomendasikan untuk menyiapkan bubur plum atau makanan kaya serat lainnya untuk mencegah bayi sembelit," tambahnya.
Baca juga: Membedakan Sinusitis Akibat Infeksi Virus dan Bakteri
Sementara itu, makanan yang tidak disarankan untuk bayi antara lain:
makanan berukuran besar dan terlalu keras karena bisa membuat bayi tersedak
makanan yang terlalu pedas dan terlalu panas atau dingin.
Hindari pula memberikan madu untuk anak di bawah satu tahun karena bisa berbahaya.
Selain itu, jangan berikan jus, permen atau junk food karena tinggi gula dan rendah nutrisi.
Makanan semacam itu juga bisa mendorong kebiasaan makan yang tidak sehat dan dapat memicu obesitas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.