KOMPAS.com – Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi tubuh ketika tekanan darah mencapai mencapai 130/80 mmHg atau lebih.
Angka 130 menunjukkan tekanan dalam pembuluh darah ketika jantung berdetak atau kerap disebut tekanan sistolik.
Sedangkan angka 80 mewakili tekanan pembuluh darah ketika jantung beristirahat di antaranya detaknya atau disebut tekanan diastolik.
Baca juga: 7 Cara Mencegah Darah Tinggi yang Baik Dilakukan
Perlu dipahami, seseorang bisa saja mengalami tekanan darah tinggi selama bertahun-tahun tanpa gejala apa pun.
Padahal tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan yang serius.
Tekanan berlebihan pada dinding arteri yang disebabkan oleh tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah dan juga berbagai organ tubuh.
Semakin tinggi tekanan darah Anda dan semakin lama tidak terkontrol, maka kian besar kemungkinan kerusakannya.
Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol di antaranya dapat menyebabkan sejumlah komplikasi, termasuk:
1. Serangan jantung atau stroke
Melansir Mayo Clinic, tekanan darah tinggi dapat menyebabkan pengerasan dan penebalan arteri (aterosklerosis), yang dapat menyebabkan serangan jantung, stroke, atau komplikasi lainnya.
Baca juga: 7 Bahaya Darah Tinggi bagi Tubuh yang Layak Diwaspadai
2. Aneurisma
Tekanan darah yang meningkat dapat menyebabkan pembuluh darah melemah dan membengkak, membentuk aneurisma (tonjolan).
Jika aneurisma pecah, itu bisa mengancam jiwa.
Untuk memompa darah melawan tekanan yang lebih tinggi di pembuluh darah, jantung harus bekerja lebih keras. Hal ini dapat menyebabkan dinding ruang pompa jantung menebal (hipertrofi ventrikel kiri).