KOMPAS.com – Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah suatu kondisi ketika tekanan darah mencapai 130/80 milimeter merkuri (mmHg) atau lebih.
Angka 130 menunjukkan tingkat tekanan saat jantung menompa darah ke seluruh tubuh atau biasa disebut tekanan sistolik.
Sedangkan angka 80 menunjukkan tekanan saat jantung beristirahat sejenak sebelum kembali memompa atau bisa disebut tekanan diastolik.
Baca juga: Berapa Tekanan Darah Normal pada Orang Dewasa?
Tekanan darah tinggi ini termasuk kondisi yang tak boleh dibiarkan begitu saja demi kesehatan.
Melansir Mayo Clinic, tekanan berlebihan pada dinding arteri yang disebabkan oleh tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah serta organ-organ di tubuh.
Semakin tinggi tekanan darah dan semakin lama tidak terkontrol, maka kian besar kemungkinan kerusakannya.
Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol di antaranya dapat menyebabkan komplikasi seperti:
Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan pengerasan dan penebalan arteri (aterosklerosis), yang dapat menyebabkan serangan jantung, stroke, atau komplikasi lainnya.
Tekanan darah yang meningkat dapat menyebabkan pembuluh darah melemah dan menggelembung, membentuk aneurisma.
Jika aneurisma pecah, itu bisa mengancam jiwa.
Baca juga: 4 Gejala Penyakit Jantung Koroner yang Perlu Diwaspadai
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.