KOMPAS.com - Meski seringkali tak berbahaya, bintitan di mata tentu sangat menganggu.
Banyak orang Indonesia beranggapan bintitan merupakan 'karma' karena kita terlalu sering mengintip.
Padahal, ada alasan ilmiah mengapa bisa muncul bintit di mata.
Baca juga: Suntik Vaksin Bukan Berarti Bebas Covid-19, Apa yang Harus Dilakukan?
Bintit adalah infeksi pada folikel bulu mata atau kelenjar air mata.
Menruut dokter keluarga Matthew Goldman, foliker atau kelenjar air mata bisa mengalamiinfeksi ketika kita menggaruk atau terpapar bakteri di area tersebut.
“Bintik biasanya terjadi di tepi luar atau tepat di bawah kelopak mata, yang terlihat seperti jerawat," ucap Goldman.
Bintit di mata biasanya hanya terjadi sekitartiga hari dan bisa sembuh dengan sendirinya.
Ada banyak kebiasaan buruk yang bisa memicu bintit seperti malas membersiahkan riasan wajah atau lupa mencuci tangan saat memakai kontak lensa.
Berikut berbagai cara mencegah bintit:
Ketika mengalami bintitan, hindari untuk memencetnya karena bisa terjadi infeksi.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.