Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/02/2021, 18:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Meski seringkali tak berbahaya, bintitan di mata tentu sangat menganggu.

Banyak orang Indonesia beranggapan bintitan merupakan 'karma' karena kita terlalu sering mengintip.

Padahal, ada alasan ilmiah mengapa bisa muncul bintit di mata.

Baca juga: Suntik Vaksin Bukan Berarti Bebas Covid-19, Apa yang Harus Dilakukan?

Sebenarnya apa penyebab bintitan?

Bintit adalah infeksi pada folikel bulu mata atau kelenjar air mata.

Menruut dokter keluarga Matthew Goldman, foliker atau kelenjar air mata bisa mengalamiinfeksi ketika kita menggaruk atau terpapar bakteri di area tersebut.

“Bintik biasanya terjadi di tepi luar atau tepat di bawah kelopak mata, yang terlihat seperti jerawat," ucap Goldman.

Bintit di mata biasanya hanya terjadi sekitartiga hari dan bisa sembuh dengan sendirinya.

Bagaimana cara mencegahnya?

Ada banyak kebiasaan buruk yang bisa memicu bintit seperti malas membersiahkan riasan wajah atau lupa mencuci tangan saat memakai kontak lensa.

Berikut berbagai cara mencegah bintit:

  • Hapus riasan wajah sebelum tidur agar folikel mata tidak tersumbat.
  • Ganti riasan mata setiap enam bulan untuk menghindari pertumbuhan bakteri.
  • Cuci tangan secara teratur saat menggunakan lensa kontak.
  • Jika Anda memiliki alergi, jangan hindari menggosok mata.

Bagaimana cara mengatasi bintit di mata?

Ketika mengalami bintitan, hindari untuk memencetnya karena bisa terjadi infeksi.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com