KOMPAS.com - Buta warna adalah kondisi saat seseorang tidak mampu mengenali perbedaan warna sebagaimana mestinya.
Melansir Healthline, indra penglihatan kita dirancang bisa mengenali warna dari perbedaan cahaya yang masuk ke mata.
Mata bisa mengenali warna dengan bantuan lensa, retina, saraf, dan kecurut yang mengontrol kemampuan mata dalam mengenali warna.
Kerucut mata orang normal memiliki semua jenis pigmen warna atau fotopigmen.
Baca juga: Apakah Buta Warna Bisa Disembuhkan?
Jika salah satu fotopigmen warna ini bermasalah, seseorang bisa mengalami buta warna parsial.
Apabila tidak memiliki fotopigmen di kerucut mata, seseorang tidak bisa melihat warna sama sekali atau buta warna total. Kondisi ini sangat langka.
Berikut beberapa penyebab buta warna yang perlu diketahui:
Dilansir dari laman resmi Colour Blind Awareness, kebanyakan buta warna berasal dari peran genetik atau faktor keturunan.
Kondisi ini jamak dialami pengidap buta warna, terutama buta warna parsial merah, hijau, atau biru.
Kebanyakan orang buta warna mendapatkan warisan genetik dari ibu mereka. Tak pelak banyak penderita buta warna pria.
Ibu pembawa gen buta warna ini biasanya hanya karier, atau tidak mengidap buta warna.
Orang yang memiliki keluarga dekat buta warna juga lebih berisiko terkena buta warna.
Baca juga: 5 Macam Tes Buta Warna
Menurut Mayo Clinic, penyebab buta warna bukan hanya berasal dari faktor keturunan atau bawaan sejak lahir.
Seseorang bisa mengalami buta warna karena penyakit atau cedera pada mata.
Beberapa penyakit atau kondisi yang bisa menyebabkan buta warna antara lain: