Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuaca Dingin Tingkatkan Risiko Konjungtivitis, Begini Cara Mencegahnya

Kompas.com - 05/02/2021, 08:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com- Musim hujan seringkali datang dengan cuaca yang dingin.

Situasi ini ternyata bisa memengaruhi kondisi mata kita. Cuaca yang dingin bisa membuat mata rentan kemerahan atau dalam istilah medis disebut konjungtivitis.

Konjungtivitis merupakan radang pada pembuluh darah di selaput yang menutupi mata, menyebabkan mata terlihat kemerahan.

Menurut dokter mata Rishi P.Singh. konjungtivitis bisa terjadi karena infeksi virus dan bakteri.

Namun, penyakit ini juga bisa terjadi akibat paparan alergen atau iritan seperti asap, klorin, atau kotoran.

Baca juga: Suntik Vaksin Bukan Berarti Bebas Covid-19, Apa yang Harus Dilakukan?

Mengapa konjungtivitis sering terjadi saat cuaca dingin?

Cuaca dingin seringkali membuat bakteri dan virus berkembang pesat.

Konjungtivitis juga bisa menyebar melalui kontak lansung dengan orang yang memang sudah terpapa bakteri atau virus seperti pilek dan flu.

Orang yang malas mencuci tangan dan sering menyentuh area wajah juga beresiko tinggi mengalami konjungtivitis.

Jika kita terinfeksi, kita juga dapat mmenularkannya ke orang lain.

Konjuntivis juga bisa menular ketika kita mengeluarkan ingus (tempat virus dan bakteri berkumpul), lalu menyentuh mata tanpa mencuci tangan.

Ketika cuaca dingin, kita juga kurang terpapar sinar matahari yang membuat sistem kekebalan tubuh melemah.

Kita menjadi mudah sakit dan rentan terinfeksi. Jadi, kita harus berhati-hati ketika beraktivitas, terutama dia area yang banyak dilalui orang.

Kita harus benar-benar memperhatikan dengan baik kebersihan diri dan lingkungan agar tidak mudah terpapar virus dan bakteri.

Bagaimana cara mencegahnya?

Cara terbaik untuk mencegah konjungtivitis adalah denganrutin mencuci tangan dan menjaga kebersihan lingkungan sebaik mungkin.

Kita juga harus sebisa mungkin mengurangi kebiasaan menyentuh area wajah.

Infeksi konjungtivitis dapat berlangsung 10 hari hingga dua minggu.

“Tetapi Anda harus menemui dokter jika mengalami peradangan atau gejala seperti kemerahan, keluarnya cairan, mata berair atau nyeri yang tidak kunjung hilang,” ucap Singh.

Baca juga: 5 Penyebab Buta Warna

Bergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya, ada banyak pilihan pengobatan untuk konjungtivitis.

Dalam kasus ringan atau sedang, dokter merekomendasikan kompres dingin dan pemberian air mata buatan bebas pengawet.

Untuk kasus parah, dokter bisa memberi resep obat tetes mata steroid atau anti-inflamasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau