KOMPAS.com - Menjelang persalinan, ibu hamil jamak merasakan kontraksi palsu.
Kontraksi yang dikenal dengan braxton hicks ini bukannya tanpa alasan. Ibu hamil mengalaminya sebagai latihan persiapan menghadapi persalinan.
Melansir Cleveland Clinic, kontraksi palsu umumnya muncul sejak bulan keempat kehamilan. Ada juga ibu hamil yang baru mengalaminya selang beberapa minggu atau hari menjelang persalinan.
Baca juga: Tanda dan Penyebab Pendarahan Setelah Melahirkan yang Wajib Diwaspadai
Ibu hamil yang belum punya pengalaman persalinan barangkali penasaran, kontraksi palsu itu seperti apa?
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, ibu hamil perlu memahami bahwa kontraksi yang dirasakan setiap wanita bisa berbeda-beda.
Ada yang merasakannya nyeri di punggung dan perut bagian bawah, sakit di tubuh bagian samping sampai ke paha, atau mirip sakit perut nyeri haid parah.
Berikut beberapa ciri-ciri kontraksi palsu yang perlu diketahui ibu hamil dan orang terdekatnya:
Melansir What to Expect, tanda kontraksi palsu yang khas adalah kontraksi hanya muncul sesekali.
Kontraksi ini muncul sebentar, hilang, lalu muncul lagi di lain waktu yang tidak terduga. Pola kemunculan kontraksi palsu biasanya tidak teratur.
Berbeda dari kontraksi asli yang ditandai nyeri dengan jarak terasa semakin rapat mendekati persalinan.
Baca juga: Fakta Seputar Plasenta Previa, Biang Pendarahan pada Ibu Hamil
Selain tidak teratur, ciri-ciri kontraksi palsu umumnya nyeri tidak terasa semakin parah seiring berjalannya waktu.
Hal itu berbeda dari kontraksi asli, biasanya nyeri pada kontraksi asli intensitasnya semakin parah mendekati persalinan.
Selain itu, kemunculan kontraksi juga bisa terlalu singkat. Kontraksi asli bisa muncul selama 30-70 detik.
Ciri-ciri kontraksi palsu juga identik dengan respons tubuh saat ibu hamil berubah posisi.
Pada kontraksi palsu, kontraksi bisa hilang saat ibu hamil mengubah posisi tidur dari menghadap ke atas menjadi miring, dari duduk jadi beranjak berdiri, atau dari banyak bergerak menjadi istirahat.
Sementara itu, kontraksi asli biasanya terus berlanjut meskipun ibu hamil sudah bergonta-ganti posisi.
Baca juga: Perbedaan Flek Hamil dan Mentsruasi
Tanda persalinan sudah dekat salah satunya adalah keluar flek kecokelatan atau lendir mirip keputihan.
Kontraksi asli menjelang persalinan biasanya disertai keluarnya kedua cairan tersebut.
Namun, keluarnya cairan pada trimester akhir kehamilan juga bisa berasal dari seks atau pemeriksaan internal kehamilan.
Tanda kontraksi asli menjelang persalinan disertai keluarnya cairan ketuban seperti saat kencing.
Cairan ketuban ini tidak berbau. Jika ibu hamil mengompol cairan berbau seperti amonia atau pesing, hal itu bisa jadi ciri-ciri kontraksi palsu.
Apa pun jenis kontraksi yang dirasakan ibu hamil, setiap wanita yang mengandung perlu waspada apabila kontraksi sangat sakit atau muncul setiap lima menit dalam waktu satu jam.
Selain itu, ibu hamil juga wajib waspada saat mengalami pendarahan dengan darah berwarna cerah, air ketuban pecah sebelum waktunya, dan pergerakan bayi dalam kandungan tidak biasa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.