Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/02/2021, 08:02 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Gangguan penciuman parosmia adalah salah satu gejala Covid-19 baru yang dilaporkan sejumlah penderita.

Gejala ini dialami beberapa penderita long covid, atau orang yang tak kunjung sembuh (bisa sampai lebih dari 12 minggu) saat terinfeksi virus corona SARS-CoV-2.

Selain itu, parosmia juga dirasakan sejumlah penyintas Covid-19 yang sudah sembuh. 

Berikut penjelasan lebih lanjut apa itu parosmia, gejala, penyebab, dan cara mengatasinya.

Baca juga: 4 Penyebab Utama Kenapa Hidung Tidak Bisa Mencium Bau

Apa itu parosmia?

Dilansir dari Healthline, parosmia adalah gangguan penciuman yang membuat penderitanya merasakan aroma yang tidak semestinya.

Misalnya, bau roti yang dipanggang biasanya harum manis jadi terasa bau busuk. Atau, aroma yang biasanya tidak mengganggu jadi bikin mual.

Untuk kasus parosmia yang parah, penderita bisa sampai merasa sakit secara fisik saat mencium bau yang menyengat atau punya aroma kuat.

Baca juga: Butuh Waktu Berapa Lama Anosmia Bisa Sembuh?

Gejala parosmia

Sebagian besar kasus parosmia terasa lebih jelas ketika seseorang baru sembuh dari infeksi.

Dilansir dari Independent, beberapa penderita long covid dan orang yang sudah dinyatakan sembuh dari Covid-19 merasakan bau tak sedap seperti amis ikan atau benda terbakar di tempat dengan bau normal.

Selain itu, gejala parosmia yang banyak dikeluhkan adalah bau busuk atau tak sedap terus-menerus, terutama saat ada makanan.

Terkadang, aroma yang tidak enak ini membuat penderita jadi mual sampai kehilangan selera makan.

Dokter spesialis telinga hidung tenggorokan (THT) dapat mengenali gejala parosmia dangan pemeriksaan fisik, tes bau, dan mengecek riwayat kesehatan pasien.

Baca juga: 4 Cara Mengatasi Anosmia dengan Obat dan Secara Alami

Penyebab parosmia

Parosmia biasanya muncul setelah saraf pendeteksi bau rusak karena infeksi atau penyakit lainnya.

Dalam kondisi normal, saraf indra penciuman bertugas memberitahu otak untuk menafsirkan suatu informasi kimiawi pembentuk bau.

Kerusakan saraf membuat otak salah mengenali bau tertentu. Ada beberapa penyebab parosmia, antara lain:

  • Infeksi virus dan bakteri, seperti virus corona
  • Cedera kepala
  • Kebiasaan merokok
  • Paparan bahan kimia
  • Efek samping pengobatan kanker
  • Penyakit alzheimer dan parkinson
  • Tumor

Baca juga: Anosmia Tak Hanya Gejala Covid-19, Kenali Penyebab Lainnya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau