KOMPAS.com - Vertigo bukan sakit kepala biasa. Saat kambuh, penderitabisa merasakan pening hebat di kepala hingga badan terasa limbung.
Vertigo biasanya berlangsung hanya beberata detik atau menit saja. Meski demikian, gejalanya bisa datang sewaktu-waktu dan mengganggu aktivitas.
Vertigo juga bisa menyebabkan disorientasi dan hilangnya keseibangan tubuh.
Di sisi lain, vertigo juga bisa menjadi adanya gejala masalah medis lain.
Baca juga: 7 Gejala Kekurangan Kalsium yang Perlu Diwaspadai
Umumnya, vertigo disebabkan oleh masalah di telinga bagian dalam, yang dikenal sebagai vertigo perifer, atau masalah pada otak atau sistem saraf, yang dikenal sebagai vertigo sentral.
Faktor risiko tertentu dan masalah medis lainnya juga dapat menyebabkan episode vertigo.
Secara rinci, berikut berbagai hal yang bisa memicu vertigo:
BPPV adalah salah satu penyebab vertigo yang paling umum, di mana gejalanya terjadi berlangsung selama satu menit atau kurang dan bisa terjadi sewaktu-waktu.
BPPV bisa dipicu oleh gerakan kepala tiba-tiba,dehidrasi ringan, atau gerakan berdiri secara tiba-tiba setelah membungkuk.
Penyakit Meniere adalah kelainan yang mempengaruhi telinga bagian dalam.
Episode vertigo parah yang disebabkan oleh penyakit Meniere dapat berlangsung selama beberapa jam atau bahkan berhari-hari.
Kondisi ini menyebabkan vertigo yang sering menyebabkan muntah, mual, gangguan pendengaran, serta telinga berdenging.
Vertigo yang disebabkan oleh peradangan atau infeksi di telinga bagian biasanya akan selalu terjadi sampai peradangan atau infeksi tersebut sembuh.
Jika Anda memiliki tanda-tanda masalah telinga bagian dalam, segeralah berkonsultasi dengan dokter untuk mencegah terjadinya vertigo.
Dokter akan memberikan penanganan yang tepat dan cepat untuk menghindari komplikasi.
Baca juga: 5 Cara Atasi Sakit Kepala Tegang (Tension Headche)
Kolesteatoma adalah pertumbuhan kulit abnormal yang dapat berkembang di telinga tengah.
Biasanya, kondisi ini berawal dari kumpulan sel kulit mati dan berkembang menjadi kantong mirip kista di belakang gendang telinga.
Hal ini secara signifikan dapat mengganggu pendengaran dan keseimbangan seseorang, serta fungsi otot wajah.
Saat kolesteatoma tumbuh di belakang gendang telinga, hal itu dapat merusak struktur tulang telinga tengah, menyebabkan gangguan pendengaran dan memicu vertigo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.