KOMPAS.com - Gastroesophageal reflux disease atau GERD adalah gangguan pencernaan kronis yang terjadi ketika asam lambung sering naik dari lambung ke kerongkongan atau mulut.
Seseorang biasanya didiagnosis GERD apabila gejala penyakit muncul setidaknya dua kali seminggu.
Melansir Mayo Clinic, beberapa gejala GERD yang jamak dialami penderita, antara lain:
Baca juga: 6 Komplikasi GERD yang Bisa Berdampak Fatal
Penyakit asam lambung yang kerap kambuh di malam hari juga bisa menyebabkan batuk kronis, radang tenggorokan, sesak napas, dan gangguan tidur.
Kendati cukup mengganggu, Anda jangan khawatir karena ada beberapa cara mengatasi GERD. Yakni menjalani gaya hidup sehat, menjaga pola makan, dan minum obat GERD.
Dilansir dari Johns Hopkins Medicine, obat GERD yang dijual bebas maupun diresepkan dokter umumnya bekerja dengan menurunkan produksi asam lambung dan merangsang pergerakan saluran pencernaan bagian atas.
Berikut beberapa jenis obat GERD, fungsi, dan efek sampingnya:
Antasida adalah jenis obat GERD yang berfungsi untuk menetralkan asam lambung dengan cepat.
Jenis obat untuk GERD ini lebih pas digunakan untuk GERD yang sesekali kambuh. Tapi, obat ini tidak bisa menyembuhkan kerongkongan yang meradang karena asam lambung.
Contoh obat antasida: Mylanta, Rolaids, Tums.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.