Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/02/2020, 16:35 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Penyakit naiknya asam lambung ke kerongkongan (gastroesophageal reflux disease) kerap dikaitkan dengan serangan jantung.

Pasalnya, kedua penyakit ini sama-sama membuat penderitanya mengalami nyeri di bagian dada.

Benarkah kenaikan asam lambung (GERD) bisa menyebabkan serangan jantung?

Baca juga: Hati-hati, Ini 11 Tanda Penyakit Jantung yang Kerap Diabaikan

Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dr. Habibie Arifianto, Sp.JP., M.Kes., FIHA menyampaikan hal itu tidak benar. 

"Gejala yang dirasakan memang bisa sama, ada rasa tidak nyaman di bagian dada. Tapi, penyebabnya berbeda," jelas Habibie ketika berbincang dengan Kompas.com, Rabu (19/2/2020).

Gejala serangan jantung saat tidur, seperti nyeri dada dan muncul keringat dingin penting dikenali untuk dapat dikonsultasikan segera dengan dokter.

Menurut Dokter dari Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret di Sukoharjo ini, penyebab serangan jantung berasal dari jantung itu sendiri.

Penyakit jantung umumnya terjadi karena ada penyumbatan di pembuluh darah yang bertugas menyalurkan oksigen ke otot jantung.

Saat jantung kekurangan oksigen, terdapat tekanan pada jantung yang dapat mengakibatkan timbulnya rasa sakit di dada.

Baca juga: Awas, Badan Kurus Tapi Perut Buncit Bisa Sebabkan Penyakit Jantung

Pemicu serangan jantung bisa beragam. Di antaranya stres fisik atau aktivitas fisik yang berlebihan dan stres emosional.

Selain itu, ada juga faktor risiko seperti riwayat keluarga, hipertensi, diabetes, sampai merokok.

Sedangkan pada GERD, asam lambung bisa naik saat otot di saluran pencernaan dan lambung melemah.

Kondisi ini membuat kinerja klep di bagian kerongkongan terganggu. Apabila klep kerongkongan terbuka, asam lambung dari pencernaan bisa naik kembali ke kerongkongan.

GERD bisa dipicu stres, asupan berkafein dan tinggi lemak, sampai rokok.

"GERD tidak ada faktor stres fisik atau aktivitas fisik berlebihan. Sedangkan penyakit jantung koroner, ada faktor stres fisik dan mental," kata Habibie.

Untuk memastikan apakah seseorang terkena GERD atau penyakit jantung koroner, Habibie menyarankan pasien memeriksakan kesehatannya, terutama jika berisiko.

Baca juga: Obesitas Dapat Sebabkan Penyakit Jantung, Kok Bisa?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com