Dokter dapat memulai diagnosis dengan mengesampingkan semua kemungkinan kondisi kardiovaskular, kepala, neurologis, dan leher.
Dokter umum kemudian dapat merujuk pasien ke dokter spesialis, seperti dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) atau terapis rehabilitasi vestibular.
Spesialis akan meminta seseorang untuk menggerakkan kepalanya dengan cara tertentu untuk melihat gerakan apa yang menyebabkan gejala.
Saat seseorang mengalami vertigo, spesialis akan mengawasi nistagmus mereka dengan hati-hati untuk pola tertentu yang memungkinkan konfirmasi BPPV. Hal ini juga membantu untuk menentukan telinga mana dan kanal mana dari otoconia yang mengalami masalah.
Dengan beberapa perkiraan, antara 60 persen dan 90 persen dari semua kasus BPPV melibatkan kanalis semisirkularis posterior.
Untuk menangani BPPV dengan benar, seorang spesialis juga perlu menentukan jenis BPPV yang dimiliki seseorang. Ini mungkin canalithiasis atau cupulolithiasis.
Canalithiasis adalah bentuk paling umum dari BPPV dan melibatkan otoconia yang bergerak bebas di dalam cairan saluran telinga.
Sedangkan cupulolithiasis jauh lebih jarang daripada canalithiasis dan melibatkan otoconia yang menempel di bundel saraf yang merasakan pergerakan cairan di kanal.
Baca juga: Ini Cara Membersihkan Telinga yang Tepat Menurut Dokter THT
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.