Duduk di tempat yang posisi mejanya terlalu tinggi, kursinya tidak nyaman, atau bertahan di satu posisi sama dalam waktu yang lama dapat memperparah sakit punggung.
Kasur yang tepat tidak akan menyembuhkan nyeri punggung. Tapi dapat membantu mempertahankan postur yang baik saat beristirahat.
Pemilik sakit punggung disarankan tidur di kasur yang tidak terlalu keras, namun juga tidak terlalu lembut.
Selain itu, mereka juga direkomendasikan untuk tidur tengkurap selama 30 menit untuk meredakan sakit punggung.
Tak kalah penting, jaga pola tidur dengan waktu istirahat yang cukup agar kualitas kesehatan secara keseluruhan dapat membaik.
Baca juga: Kenali Apa itu Myalgia, Nyeri Otot yang Bisa Menyerang Setiap Orang
Ada beberapa jenis obat antinyeri untuk sakit punggung yang biasanya diresepkan dokter.
Yakni obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen (Advil, Motrin IB) atau naproxen sodium (Aleve).
Hal yang perlu diperhatikan, minum obat di atas perlu petunjuk dari dokter. Minum obat NSAID sembarangan bisa berisiko memicu efek samping serius.
Apabila obat pereda nyeri ini tidak mempan mengatasi sakit punggung, dokter biasanya meresepkan obat pelemas otot.
Obat ini berfungsi untuk membuat otot rileks sehingga ketegangan dan sakit punggung bisa berkurang.
Terkadang, dokter juga memberikan obat penghilang rasa sakit berbentuk krim atau salep yang dioleskan ke bagian punggung yang sakit.
Selain mengonsumsi obat, cara mengatasi sakit punggung lainnya yakni dengan terapi fisik atau fisioterapi.
Fisioterapi dapat membantu meningkatkan kelenturan, memperkuat otot punggung dan perut, sekaligus memperbaiki postur tubuh.
Selain menghilangkan rasa nyeri, fisioterapi yang dilakukan secara rutin juga bisa membantu mencegah serangan sakit punggung kembali.
Baca juga: 6 Posisi Duduk yang Benar untuk Menjaga Kesehatan Tulang
Jika terapi obat dan fisioterapi tidak membantu mengatasi sakit punggung, dokter biasanya akan memberikan suntikan kortison di sekitar sumsum tulang belakang.