Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Hal yang Terjadi Jika Kita Kurang Makan Sayur

Kompas.com - 13/03/2021, 14:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Sedari kecil kita sudah disarankan untuk memperbanyak konsumsi sayur mayur.

Sayangnya, banyak orang yang tidak menyukai sayuran sehingga seringkali melewatkannya.

Padaha, sayuran mengandung fitokimia yang terbukti banyak memiliki manfaat kesehatan.

Buah dan sayur kaya akan vitamin A, C, E dan K serta mineral seperti kalium, magnesium, kalsium.

Sayuran juga sumber serat yang baik dan memiliki sifat antioksidan. Tidak mengkonsumsi buah dan sayuran membuat tubuh lebih rentan terhadap kekurangan nutrisi dan berbagai penyakit.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Sarapan Penting untuk Tubuh?

Beberapa penyakit yang sering terjadi karena kekurangan vitamin dan mineral antara lain:

  • Penyakit kudis yang disebabkan oleh kekurangan vitamin C.
  • Rabun senja karena kekurangan vitamin A.
  • Penyakit hemoragik atau gangguan perdarahan karena kekurangan vitamin K.
  • Anemia, osteoporosis, dan gondok yang disebabkan oleh kekurangan mineral (zat besi, kalsium, dan yodium).

Efek kurang makan sayur

Melihat manfaatnya yang tinggi, kurang makan sayur bisa memicu penyakit berikut:

1. Gangguan kardiovaskular

Konsumsi banyak buah dan sayuran mengurangi risiko masalah kardiovaskular serta komplikasi.

Risiko penyakit jantung di antara individu yang mengonsumsi lebih dari lima porsi buah dan sayuran per hari diperkirakan berkurang 20 persen.

Sayuran juga terbukti mampu mencegah dan mengobati penyakit kardiovaskular.

Sebab, sayuran mengandung antioksidan dan antiinflamasi yang mampu melindungi jantung.

Selain itu, sayuran membantu mengatur tekanan darah dan glukosa darah.

Sayuran juga mencegah kerusakan miokard, memodulasi aktivitas enzim, mengatur ekspresi gen, dan jalur pensinyalan yang terkait dengan penyakit kardiovaskular.

2. Masalah Pencernaan

Sayuran adalah sumber serat yang membantu merangsang pergerakan usus dan mempermudah pencernaan makanan.

Riset 2016 dalam Jurnal Nature juga membuktikan sayuran berdaun hijau mengandung sulfoquinovose, gula yang berperan sebagai sumber energi E. coli.

E.coli adalah bakteri baik yang membantu mencegah pertumbuhan dan kolonisasi bakteri jahat.

Baca juga: Bahaya Melewatkan Sarapan Pada Pasien Diabetes

3. Gangguan metabolisme

Sindrom metabolik ditandai dengan gangguan glukosa darah, peningkatan tekanan darah, dislipidemia, dan obesitas abdominal.

Pola makan yang kaya buah dan sayuran dikaitkan dengan penurunan risiko diabetes melitus, hiperlipidemia, dan hipertensi.

Sayuran juga kaya serat yang membantu mengurangi lipoprotein densitas rendah dan menyeimbangkan kadar glukosa darah.

Dengan mengonsumsi sayuran, tekanan darah lebih terkontrol dan risiko sindrom metabolik pun berkurang.

4. Gangguan penglihatan

Sayuran berdaun hijau membantu meningkatkan kinerja visual mata danmencegah penyakit mata terkait usia.

Karotenoid lutein dan zeaxanthin dalam sayur juga melindungi mata dari katarak dan mencegah penyakit mata terkait penuaan serta degenerasi makula.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau