Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Gejala HIV pada Wanita yang Baik Diwaspadai

Kompas.com - 28/03/2021, 12:07 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

7. Meningkatan gejala infeksi menular seksual (IMS) lainnya

Bagi orang yang sudah menderita IMS atau penyakit menular seksual (PMS) lain, HIV dapat memperburuk gejala.

Misalnya, human papillomavirus (HPV) yang menyebabkan kutil kelamin, cenderung lebih aktif pada orang yang mengidap HIV.

HIV juga dapat menyebabkan perjangkitan yang lebih sering dan lebih intens pada orang dengan herpes genital.

Tubuh pengidap HIV mungkin juga tidak merespons pengobatan herpes dengan baik.

Baca juga: 12 Penyakit Menular Seksual yang Harus Diwaspadai

8. Penyakit radang panggul

Pelvic inflammatory disease (PID) atau penyakit radang panggul (PID) adalah infeksi pada rahim, saluran tuba, dan ovarium.
PID pada perempuan HIV-positif mungkin lebih sulit diobati.

Selain itu, gejala dapat berlangsung lebih lama dari biasanya atau kembali lebih sering.

9. Gejala lanjut HIV dan AIDS

Saat HIV berkembang, gejalanya bisa meliputi:

  • Diare
  • Mual dan muntah
  • Penurunan berat badan
  • Sakit kepala parah
  • Nyeri sendi
  • Nyeri otot
  • Sesak napas
  • Batuk kronis
  • Kesulitan menelan

Pada tahap selanjutnya, HIV dapat menyebabkan:

  • Kehilangan ingatan jangka pendek
  • Kebingungan mental
  • Koma

Baca juga: 4 Tahapan Infeksi HIV Menjadi AIDS

Tahapan HIV yang paling lanjut adalah acquired immune deficiency syndrome (AIDS).

Pada tahap ini, sistem kekebalan sangat lemah, dan infeksi menjadi semakin sulit untuk dilawan.

Seseorang didiagnosis AIDS ketika jumlah CD4-nya turun di bawah 200 sel per milimeter kubik darah (mm³).

Pada titik ini, risiko kanker tertentu meningkat.

Apa yang disebut sebagai "kanker terdefinisi AIDS" ini termasuk sarkoma Kaposi, limfoma non-Hodgkin, dan kanker serviks (yang khusus untuk wanita).

Cara mengurangi risiko HIV

HIV pada dasarnya ditularkan melalui cairan tubuh. Ini dapat terjadi melalui berbagi jarum selama penggunaan narkoba atau melalui hubungan seksual.

Melansir Medical News Today, berikut ini adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko HIV:

  • Tidak berbagi jarum suntik saat menggunakan obat suntik
  • Mengambil program pre-exposure prophylaxis (PrEP), yakni salah satu intervensi biomedis yang dilakukan untuk pencegahan infeksi HIV
  • Tidak melakukan douching (menyemprot vagina) setelah berhubungan seks karena dapat mengubah keseimbangan alami bakteri dan jamur di vagina, memperburuk infeksi yang sudah ada atau meningkatkan risiko tertular HIV dan PMS
  • Menggunakan kondom jika tidak dalam hubungan monogami

Wanita tanpa HIV yang memiliki pasangan HIV-positif dilaporkan tidak berisiko tertular virus jika pasangannya menggunakan obat HIV setiap hari dan mencapai penekanan virus, meskipun penggunaan kondom secara terus-menerus disarankan.

Baca juga: 7 Bahaya Seks Oral dari Penyakit Menular Seksual yang Perlu Diwaspadai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau