Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memahami Kaitan Covid-19 dengan Penyakit Parkinson

Kompas.com - 27/04/2021, 04:24 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Sebagian besar orang yang terinfeksi Covid-19 mengalami gejala yang mirip dengan penyakit Parkinson.

Penyakit Parkinson adalah kondisi neurologis. Gejalanya muncul perlahan dan berkembang seiring berjalannya waktu.

Gejala bisa berupa gemetar atau tremor, kaku, dan kesulitan dengan keseimbangan, berjalan, berbicara, dan koordinasi.

Karena penyakit ini memengaruhi otak, penderita Parkinson juga mengalami perubahan perilaku, masalah memori, masalah tidur, dan kelelahan.

Kondisi tersebut terjadi akibat kerusakan sel saraf yang bertanggung jawab untuk mengontrol gerakan.

Riset yang dipublikasikanpada 27 November 2020 dalam jurnal The Lancet menemukan beberapa pasien Covid-19 yang mengalami gejala mirip Parkinson.

Pasien-pasien yang terlibat dalam penelitian tersebut menunjukkan penurunan fungsi sistem jalur dopamin otak pada tes pencitraan.

Padahal, tak ada satupun pasien dalam penelitian tersebut yang memiliki riwayat keluarga atau tanda klinis penyakit Parkinson sebelum terinfeksi Covid-19.

Baca juga: Merasa Ada Makanan Tersangkut di Tenggorokan, Waspadai 3 Hal Ini

Kaitan Covid-19 dan Parkinson

Dalam riset tersebut, peneliti meberikan beberapa dugaan mengapa pasien yang terinfeksi Covid-19 juga mengalami gejala mirip penyakit Parkinson.

Pertama, virus Corona diketahui menyebabkan komplikasi vaskular di otak dan organ lain.

Peneliti menyakini bahwa hal ini dapat merusak jalur otak. Kerusakan ini mirip dengan apa yang terjadi selama perkembangan parkinsonisme vaskular.

Kedua, penyakit parkinson berkaitan erat dengan adanya peradangan di tubuh.

Sementara itu, peradangan yang disebabkan oleh infeksi virus Corona juga berpotensi memicu parkinson.

Penelitian juga menunjukkan bahwa beberapa orang yang terinfeksi Covid-19 mengalami peningkatan kadar interleukin-6 (protein yang mengaktidkan sistem kekebalan tubuh sata terjadi infeksi) dan gangguan pada jalur kynurenine.

Kedua hal tesebut terkait dengan penyakit Parkinson. Selain itu, sifat neuroinvasif dari virus Corona dapat memicu parkinson.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau