KOMPAS.com - Abses di otak biasanya disebabkan oleh infeksi akibat bakteri, virus, atau jamur.
Infeksi ini akan menyebabkan otak membengkak akibat kumpulan nanah dan penumpukan sel-sel mati.
Abses otak terbentuk ketika jamur, virus, atau bakteri mencapai otak melalui luka di kepala atau infeksi di bagian tubuh lain.
Infeksi jantung dan paru-paru adalah penyebab paling umum dari abses otak.
Namun, abses otak juga bisa berawal dari infeksi telinga atau sinus, atau bahkan gigi yang mengalami abses.
Baca juga: Club Foot: Penyebab dan Cara Mengatasinya
Abses otak kemungkinan besar disebabkan oleh infeksi bakteri atau jamur di beberapa bagian otak. Virus juga bisa menyebabkan abses.
Ketika bakteri, jamur, atau virus menginfeksi bagian otak, maka akan terjadi peradangan dan pembengkakan.
Ketika terjadi pembengkakan, jaringan otak akan mengalami tekanan.
Akibatnya, tengkorak menjadi tidak fleksibel dan tidak bisa berkembang.
Pembuluh darah juga bisa mengalami penyumbatan dan oksigen akan sulit mencapai otak.
Lambat laut, hal ini juga memicu kerusakan pada jaringan otak.
Gejala biasanya berkembang perlahan selama beberapa minggu, tetapi bisa juga muncul secara tiba-tiba.
Berikut berbagaigejala abses:
Baca juga: 4 Jenis Makanan yang Bisa Memicu Peradangan
Jika abses terbentuk jauh di dalam otak atau berukuran kurang dari 2,5 sentimeter, kemungkinan abses bisa diobati dengan antibiotik.
Obat antibiotik juga akan digunakan untuk mengobati infeksi yang mendasari yang mungkin menjadi penyebab abses otak.
Antibiotik spektrum luas yang membunuh berbagai bakteri berbeda adalah yang paling sering diresepkan dokter.
Jika penggunaan antibiotik tidak mempan, maka dokter akan melakukan pembedahan.
Pembedahan harus dilakukan pada kasus yang paling parah ketika abses menyebabkan penumpukan tekanan yang berbahaya di otak.
Sebab jika tidak segera dilakukan pembedahan, abses bisa berisiko pecah di dalam tengkorak Anda.
Abses otak juga mengandung gas yang terkadang diproduksi oleh bakteri.
Pembedahan dilakukan dengan pembukaan tengkorak dan mengeluarkan cairan abses.
Cairan yang dikeluarkan biasanya dikirim ke laboratorium untuk menentukan penyebab infeksi.
Mengetahui penyebab infeksi akan membantu dokter Anda menemukan antibiotik yang paling efektif.
Pembedahan mungkin juga diperlukan jika antibiotik tidak bekerja, sehingga organisme penyebab abses dapat ditentukan untuk membantu memandu pengobatan yang paling efektif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.