Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/05/2021, 10:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Bronkiolitis merupakan infeksi paru-paru yang terjadi karena virus yang memengaruhi saluran udara terkecil di paru-paru (bronkiolus).

Bronkiolus adalah mengontrol aliran udara di paru-paru Anda. Ketika terinfeksi, bronkiolus bisa membengkak atau tersumbat.

Hal ini menghalangi aliran oksigen. Meskipun umumnya merupakan kondisi masa kanak-kanak, bronkiolitis juga dapat menyerang orang dewasa.

Baca juga: Club Foot: Penyebab dan Cara Mengatasinya

Gejala

Gejala awal mirip dengan flu biasa, yang kemudian berkembang menjadi sulit bernapas dan batuk.

Gejalanya bisa berlangsung selama bebebrapa hari hingga mingguan. Berikut berbagai gejala bronkiolotis:

  • sesak napas
  • mengi
  • penampilan kebiruan pada kulit karena kekurangan oksigen
  • suara berderak atau berderak terdengar di paru-paru
  • kelelahan
  • tulang rusuk yang tampak cekung saat mencoba menghirup (pada anak-anak)
  • nasal flaring (pada bayi)
  • napas cepat
  • batuk.

Penyebab

Bronkiolitis terjadi ketika virus menginfeksi bronkiolus, yang merupakan saluran udara terkecil di paru-paru.

Infeksi membuat bronkiolus membengkak dan meradang. Lendir terkumpul di saluran udara ini, yang membuat udara sulit mengalir keluar masuk paru-paru dengan bebas.

Sebagian besar kasus bronkiolitis disebabkan oleh virus pernafasan syncytial (RSV).

RSV adalah virus umum yang menginfeksi hampir setiap anak pada usia 2 tahun.
Bronkiolitis juga dapat disebabkan oleh virus lain, termasuk virus yang menyebabkan flu.

Virus penyebab bronkiolitis mudah menyebar. Anda dapat tertular melalui tetesan di udara saat seseorang yang sakit batuk, bersin, atau berbicara.

Anda juga bisa tertular dengan menyentuh benda yang terkontaminasi - seperti peralatan makan, handuk, atau mainan - lalu menyentuh mata, hidung, atau mulut Anda.

Baca juga: 4 Makanan untuk Penderita Gula Darah Tinggi

Komplikasi

Untuk kasus yang berat, bronkiolitis bisa menyebabkan komplikasi berikut:

Bibir atau kulit biru (sianosis), disebabkan oleh kekurangan oksigen
Sulit bernapas (apnea), yang paling mungkin terjadi pada bayi prematur dan bayi dalam dua bulan pertama kehidupan
Dehidrasi.

Bronkiolitis juga bisa menyebabkan kegagalan bernapas.

Jika ini terjadi, anak Anda mungkin perlu dirawat di rumah sakit.

Kegagalan pernafasan yang parah mungkin memerlukan selang yang dimasukkan ke dalam tenggorokan (trakea) untuk membantu pernapasan.

Faktor risiko

Bronkiolitis biasanya menyerang anak-anak hingga usia 2 tahun.

Tapi, umumnya terjadi pada bayi usia 3 sampai 9 bulan.

Beberapa faktor risiko bronkiolitis pada anak antara lain:

  • tidak pernah mendapatkan ASI.
  • lahir prematur atau lahir dengan kondisi jantung atau paru-paru yang mengalami gangguan
  • terpapar asap rokok
  • berada di tempat keramaian di mana virus ada, seperti pusat penitipan anak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau