KOMPAS.com - Black garlic atau bawang putih hitam mungkin masih asing terdengar di telinga sebagian besar masyarakat Indonesia.
Namun, bahan makanan ini telah dikonsumsi oleh masyarakat Korea Selatan , Jepang, dan Thailand selama berabad-abad.
Baca juga: Ini Pencerahan dari WHO soal Obat Kumur, Sinar Matahari, dan Bawang Putih Terkait Virus Corona
Hal ini disebabkan oleh segundang manfaat yang dikandung black garlic bagi tubuh.
Lalu apa itu black garlic?
Dilansir dari penelitian berjudul “Black garlic: A critical review of its production, bioactivity, and application”, black garlic adalah bawang putih biasa yang telah difermentasikan dalam waktu tertentu dengan suhu tinggi dan terkontrol kelembapannya.
Proses ini menjadikan bawang putih menjadi berwarna hitam, lebih manis, dan memiliki konsistensi kenyal.
Di samping perubahan rasa dan tekstur, proses fermentasi yang telah dilakukan juga memberikan sejumlah manfaat tambahan, berikut ini di antaranya.
Black garlic memiliki kandungan antioksidan yang lebih tinggi daripada bawang putih biasa.
Hal ini disebabkan, kandungan allicin dalam bawang putih diubah menjadi senyawa antioksidan, yakni alkaloid dan flavonoid selama proses fermentasi.
Antioksidan adalah senyawa yang membantu melindungi sel dari kerusakan oksidatif, yakni kerusakan yang dapat menyebabkan berbagai penyakit kronis, seperti kanker, jantung, dan lain sebagainya.
Selain dapat mencegah kerusakan oksidatif, black garlic juga dapat mengatur gula dalam darah.
Baca juga: Apakah Bawang Putih Bisa Menghilangkan Jerawat?
Penelitian berjudul “Antioxidant mechanism of black garlic extract involving nuclear factor erythroid 2-like factor 2 pathway” para peneliti memberikan makan tikus asupan makanan tinggi gula dan lemak.
Setelah diberi black garlic, kadar gula darah dalam tikus menurun.
Selain itu, penelitian lain berjudul “Lactobacillus bulgaricus improves antioxidant capacity of black garlic in the prevention of gestational diabetes mellitus: a randomized control trial” menunjukkan bahwa black garlic yang difermentasi menggunakan bakteri Lactobacillus bulgaricus dapat membantu mencegah perkembangan diabetes gestasional, yakni gejala diabetes yang dialami oleh perempuan hamil.
Penelitian berjudul “Fermented garlic protects diabetic, obese mice when fed a high-fat diet by antioxidant effects” telah menunjukkan bahwa black garlic dapat mengurangi kadar kolesterol LDL (jahat) dan trigliserida dalam darah.