KOMPAS.com - Kondisi ginjal bengkak lantaran urine tidak dapat keluar dari tubuh acapkali membuat khawatir para pengidapnya.
Melansir Mayo Clinic, ginjal bengkak dapat terjadi lantaran saluran yang mengalirkan urine dari ginjal ke luar tubuh (ureter) tersumbat atau mengalami kelainan.
Masalah kesehatan yang dikenal dengan hidronefrosis ini tak pandang usia. Bayi yang baru lahir sampai kalangan lansia bisa mengalaminya.
Lantas, apakah ginjal bengkak bisa kembali normal? Simak penjelasan berikut.
Baca juga: 9 Gejala Ginjal Bengkak yang Pantang Disepelekan
Ginjal bengkak bisa kembali normal atau tidak sangat bergantung dengan penanganan sesuai kondisi penyakit.
Dilansir dari Cleveland Clinic, ginjal bengkak yang segera diobati umumnya bisa kembali normal.
Tapi, masalah kesehatan ini apabila tidak segera mendapatkan penanganan medis yang tepat bisa menyebabkan kerusakan permanen pada ginjal.
Dampaknya, fungsi ginjal bisa menurun sampai berdampak fatal seperti gagal ginjal.
Baca juga: 11 Penyebab Ginjal Bengkak, Bisa dari Batu Ginjal sampai Kanker
Melansir NHS, terdapat beberapa cara mengobati ginjal bengkak sesuai kondisi, tingkat keparahan, dan penyebab akar penyakit. Antara lain:
Kebanyakan orang yang ginjalnya bengkak akan dilakukan prosedur kateterisasi urine.
Tindakan medis ini dilakukan dengan cara mengalirkan urine dari uretra lewat bantuan selang. Tujuannya, untuk mencegah kerusakan ginjal.
Untuk mengatasi ginjal bengkak karena penyempitan ureter, saluran urine pasien biasanya dipasangi tabung plastik berongga atau stent untuk mengalirkan urine keluar dari tubuh.
Terkadang, dokter juga meresepkan obat tertentu sesuai akar penyebab ginjal bengkak.
Untuk ginjal bengkak karena pembesaran prostat, dokter akan meresepkan obat untuk mengobati pembesaran prostat.
Bagi kasus ginjal bengkak karena infeksi saluran kencing, pasien biasanya diresepkan obat antibiotik dan penghilang rasa sakit.