Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai, Bau Mulut Bisa Jadi Gejala Diabetes

Kompas.com - 23/06/2021, 06:03 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Bau mulut bisa menunjukkan adanya beragam gangguan kesehatan pada tubuh kita, termasuk menjadi gejala diabetes.

Oleh sebab itu, siapa saja yang mengalami keluhan bau mulut lebih baik menghiraukannya.

Dokter bisa dimintai bantuan untuk menemukan penyebab bau mulut yang dialami secara pasti.

Baca juga: 9 Gejala Awal Diabetes Tipe 2 yang Perlu Diwaspadai

Selain menjadi gejala diabetes, bau mulut nyatanya juga bisa menjadi gejala penyakit asam lambung, penyakit ginjal, asma, cystic fibrosis, kanker paru-paru, hingga penyakit liver.

Penyebab bau mulut pada penderita diabetes

Dilansir dari Health Line, bau mulut atau halitosis terkait diabetes memiliki dua penyebab utama, yakni penyakit periodontal dan tingginya kadar keton dalam darah.

Berikut penjelasannya:

1. Penyakit periodontal

Penyakit periodontal seperti gingivitis, periodontitis ringan, dan periodontitis lanjut bisa terjadi akibat dipicu oleh penyakit diabetes.

Pada penderita diabetes, kadar gula darah yang tinggi dapat meningkatkan kadar glukosa dalam air liur. Glukosa ini bisa menjadi makanan bagi bakteri dan memicu penumpukan plak gigi.

Jika plak tidak dihilangkan sampai bersih, maka rentan memicu kerusakan gigi dan penyakit gusi yang juga dapat menyebabkan bau mulut.

Menurut laporan dalam IOSR Journal of Dental and Medical Sciences, diperkirakan satu dari tiga penderita diabetes juga akan mengalami penyakit periodontal.

Baca juga: 5 Cara Mencegah Bau Mulut yang Baik Dilakukan

Penyakit jantung dan stroke yang dapat menjadi komplikasi diabetes juga terkait dengan penyakit periodontal.

Diabetes dapat merusak pembuluh darah yang dapat mengurangi aliran darah ke seluruh tubuh, termasuk gusi.

Jika gusi dan gigi tidak menerima suplai darah yang tepat, keduanya mungkin akan menjadi lemah dan lebih rentan terhadap infeksi.

Padahal ketika kadar gula darah dalam kondisi tinggi, akan sulit bagi tubuh untuk melawan infeksi, yang membuat gusi lebih sulit untuk sembuh.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau