Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Perbedaan Batuk Kering Biasa dan Gejala Covid-19

Kompas.com - 05/07/2021, 13:31 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

KOMPAS.com - SARS-CoV-2, yang merupakan virus penyebab Covid-19, adalah penyakit pernapasan yang umumnya menyebabkan batuk kering.

Batuk kering adalah batuk yang tidak menghasilkan lendir atau dahak dari saluran udara.

Seseorang dengan batuk kering mungkin mengalami tenggorokan kering, gatal, sakit, atau kasar.

Baca juga: 11 Penyebab Lidah Tidak Ada Rasa, Tak Hanya Covid-19

Mungkin juga ada sensasi gelitik di tenggorokan atau bagian tenggorokan yang terasa kering, bahkan saat menelan.

Batuk kering dan Covid-19

Melansir dari Medical News Today, batuk kering adalah gejala awal yang umum dari Covid-19.

Menurut studi berjudul “Confronting Covid-19-associated cough and the post-COVID syndrome: role of viral neurotropism, neuroinflammation, and neuroimmune responses”, 60–70 persen orang mengalami batuk kering sebagai gejala awal Covid-19.

Namun, beberapa kondisi lain dapat menyebabkan batuk kering, seperti kondisi berikut.:

  • asma
  • fibrosis paru idiopatik
  • penyakit refluks gastroesofagus
  • infeksi saluran pernapasan atas
  • kanker paru-paru

Batuk kering yang disertai gejala lain dapat mengindikasikan Covid-19 sebagai penyebabnya, berikut ini beberapa gejalanya.

  • sakit kepala
  • nyeri otot atau sendi
  • sakit tenggorokan
  • hidung meler atau tersumbat
  • diare
  • mual atau muntah
  • sesak napas atau kesulitan bernapas
  • hilangnya rasa dan bau
  • kehilangan nafsu makan
  • kelelahan yang tidak dapat dijelaskan atau tidak biasa
  • suhu tinggi

Baca juga: Tips Mencegah Covid-19 untuk Penderita Asma

Sebuah studi tahun 2020 dari Wuhan, China berjudul “Clinical course and risk factors for mortality of adult inpatients with COVID-19 in Wuhan, China: a retrospective cohort study”, menemukan bahwa mayoritas penderita Covid-19 tampaknya mengalami batuk kering 1 hari setelah terinfeksi dan batuk berlangsung selama kurang lebih 19 hari.

Batuk bertahan selama kira-kira 4 minggu di sekitar 5 persen orang dalam penelitian ini.

Namun, penelitian menemukan bahwa batuk adalah salah satu dari beberapa gejala yang dapat berlanjut setelah pemulihan awal dari Covid-19.

Gejala Long Covid-19

 

Batuk adalah gejala umum dari long Covid-19, di samping kelelahan, pusing, dan nyeri sendi.

Menurut sebuah penelitian di The Lancet Respiratory Medicine, survei daring telah menemukan bahwa 20-30 persen orang masih mengalami batuk kering 2-3 bulan setelah sakit Covid-19.

Sebuah studi awal dari Italia menemukan bahwa 16 persen orang yang sembuh dari Covid-19 dilaporkan masih mengalami batuk 2 bulan setelah keluar dari rumah sakit.

Studi yang lebih baru juga menemukan bahwa batuk dapat berlanjut selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan setelah pemulihan dari Covid-19.

Baca juga: Cara Mencuci Pakaian Pasien Covid-19 saat Isoman

Beberapa gejala lain yang terkait dengan kondisi long Covid-19 adalah sebagai berikut.

  • kelelahan
  • nyeri saraf dan sendi
  • kabut otak, atau kebingungan dan masalah memori
  • masalah pencernaan
  • hilangnya rasa atau bau

 

Pencegahan

Untuk mengurangi risiko terpapar SARS-CoV-2 dan menularkannya ke orang lain, ada beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan.

  • Kenakan masker
  • Cuci tangan dengan sabun dan air atau hand sanitizer
  • Jaga jarak
  • Melakukan vaksin jika sudah tersedia
  • Hindari keramaian dan kerumunan

Baca juga: Tata Cara Membuang Sampah Pasien Covid-19 saat Isolasi Mandiri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau