Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/07/2021, 21:02 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Vasektomi adalah metode kontrasepsi dengan tujuan agar pria tidak memiliki sperma saat ejakulasi, sehingga ejakulasinya tidak bisa menyebabkan kehamilan.

Dilansir dari Health Line, dalam pelaksanaan prosedur vasektomi, saluran vas deferens di kedua tabung skrotum akan dipotong atau disumbat.

Vas deferens adalah saluran yang membawa sperma dari testis ke uretra.

Baca juga: Keuntungan dan Kerugian Kontrasepsi Vasektomi

Menutup atau memotong vas deferens berarti akan mencegah sperma mencapai uretra. Kondisi ini bisa mencegah terjadinya kehamilan.

Seperti diketahui, sperma harus berjalan dari testis ke uretra pria agar kehamilan dapat terjadi.

Seorang pria harus mempertimbangkan vasektomi hanya jika yakin tidak ingin memiliki anak.

Vasektomi adalah salah satu metode kontrasepsi yang paling efektif atau ampuh untuk mencegah kehamilan.

Berdasarkan American Urological Association, kehamilan akan terjadi pada kurang dari 2 dari setiap 1.000 pasangan di mana pria tersebut telah menjalani vasektomi.

Aktivitas seks setelah vasektomi

Pada umumnya, pria tidak bisa langsung berhubungan seks setelah menjalani vasektomi. Ini karena butuh masa pemulihan dan pemeriksaan semen lebih lanjut.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com