KOMPAS.com - Bagi banyak orang, Covid-19 telah menyebabkan kehilangan indra penciuman.
Keluhan hidung tidak bisa mencium bau ini juga dikenal sebagai anosmia.
Sebelum pandemi, anosmia lebih sering dikaitkan dengan tanda-tanda penyakit neurologis, seperti demensia dan dengan pilek atau sinusitis.
Melansir Health Line, anosmia adalah indikator awal dan umum dari Covid-19 dan mungkin merupakan prediktor penyakit yang lebih baik daripada gejala lain, seperti demam dan batuk.
Baca juga: Berapa Lama Anosmia Akibat Covid-19 Bisa Sembuh?
Sementara neuron sensorik penciuman tidak mengekspresikan gen untuk protein reseptor ACE2, sel inang untuk SARS-CoV-2, sel yang menyediakan dukungan metabolik dan struktural untuk neuron tersebut, mengekspresikan ACE2.
Para peneliti menduga hubungan inilah yang menyebabkan anosmia terkait dengan Covid-19.
Karena sel-sel ini sangat penting untuk berfungsinya neuron sensorik kita, kedua kelompok sel tersebut rentan terhadap serangan virus.
Sementara ribuan indra pengecap di lidah kita bekerja sama untuk mendaftarkan rasa dari makanan kita, penciuman pada umumnya dianggap bertanggung jawab atas setidaknya 80 persen persepsi rasa.
Indra kita yang lain, seperti pendengaran, penglihatan, dan sentuhan juga memainkan peran penting dalam keseluruhan pengalaman makan.
Dalam kasus Covid-19, indra penciuman biasanya dapat kembali setelah beberapa minggu.
Namun, periode gangguan rasa yang berkepanjangan ini mungkin saja menimbulkan kekhawatiran tentang berkurangnya nafsu makan dan asupan makanan.
Baca juga: 10 Penyebab Hidung Tidak Bisa Mencium Bau, Bukan Hanya Gejala Covid-19
Padahal, penderita Covid-19 perlu terus menjaga asupan makan seimbang untuk mendukung kesembuhan atau menghindari perburukan penyakit, termasuk terkena masalah kesehatan lainnya.
Dilansir dari Food & Nutrituon, Ahli gizi yang berbasis di Washington, D.C., Christina Badaracco, MPH, RD, LDN, menyatakan jika Anda atau keluarga Anda mengalami anosmia, Anda dapat mencoba banyak taktik untuk mengatasi penurunan nafsu makan atau rasa.
Berikut adalah beberapa saran dari ahli gizi yang bekerja sebagai konsultan kesehatan di Avalere Health tersebut tentang cara meningkatkan nafsu makan pada penderita anosmia:
Baca juga: 17 Makanan yang Mengandung Protein Tinggi
Badaracco menyatakan, penderita Covid-19 yang mengalami anosmia mungkin juga memerlukan suplemen untuk memenuhi kebutuhan zat gizi selama perawatan dan pemulihan.
Namun, untuk konsumsi suplemen ini, setiap penderita Covid-19 sebaiknya dapat berkonsultasi dulu dengan dokter atau ahli gizi masing-masing demi keamanan.
Bagi penderita Covid-19 yang mengalami gejala kesultan menelan juga, mungkin ingin mengonsumsi makanan cair saja.
Memang ada beberapa makanan cair yang diformulasikan khusus dan mengandung karbohidrat, protein, lemak, hingga vitamin dan mineral yang cukup untuk menggantikan makanan utama.
Tapi, sebelum mengonsumsi makanan cair ini, penderita Covid-19 juga dianjurkan untuk dapat berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau ahli gizi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.