KOMPAS.com – Ada beragam manfaat minyak jarak untuk kesehatan yang sayang dilewatkan.
Melansir Medical News Today, minyak jarak adalah minyak nabati yang diekstrasi dari biji tanaman jarak (ricinus communis). Tanaman ini berasal dari daerah tropis Afrika dan Asia.
Biji tanaman jarak sebenarnya mengandung enzim beracun yang disebut risin. Tapi, proses pemanasan yang dialami minyak jarak akan menonaktifkannya, sehingga memungkinkan minyak untuk digunakan dengan aman.
Baca juga: Cara Mengatasi Anosmia Akibat Covid-19 dengan Latihan Penciuman
Orang-orang biasanya menggunakan minyak jarak atau castor oil sebagai pencahar atau mengatasi masalah pencernaan. Namun faktanya, minyak ini juga menyimpan beragam manfaat kesehatan lainnya.
Berikut ini beberapa manfaat minyak jarak yang sayang dilewatkan
1. Mengatasi anosmia
Anosmia adalah keluhan ketika hidung tidak bisa mencium bau. Ada berbagai kondisi yang bisa menjadi penyebab anosmia ini, termasuk Covid-19.
Dilansir dari Health Line, Dr Sandra El Hajj, seorang dokter naturopati, merekomendasikan minyak jarak untuk mengatasi anosmia.
Menurut dia, castor oil secara alami telah lama digunakan untuk mengembalikan indra penciuman karena komponen aktifnya, yakni asam risinoleat yang dapat membantu melawan infeksi.
Risinoleat juga bisa membantu mengurangi pembengkakan dan peradangan saluran hidung yang disebabkan oleh pilek dan alergi.
Cara mengatasi anosmia dengan minyak jarak yang disarankan Dr Hajj adalah sebagai berikut:
Baca juga: 10 Penyebab Hidung Tidak Bisa Mencium Bau, Bukan Hanya Gejala Covid-19
2. Pencahar yang ampuh
Mungkin salah satu penggunaan obat yang paling terkenal untuk minyak jarak adalah sebagai pencahar alami.
Ini diklasifikasikan sebagai pencahar stimulan, yang berarti meningkatkan pergerakan otot yang mendorong bahan melalui usus, membantu membersihkan usus.
Obat pencahar stimulan bekerja dengan cepat dan biasanya digunakan untuk meredakan sembelit sementara.
Ketika dikonsumsi melalui mulut, minyak jarak dipecah di usus kecil, melepaskan asam risinoleat sebagai asam lemak utama dalam minyak jarak.
Baca juga: 8 Penyebab Sembelit dan Mual Terjadi Bersamaan
Asam risinoleat kemudian diserap oleh usus, merangsang efek pencahar yang kuat. Bahkan, beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa minyak jarak dapat meredakan sembelit.
Sementara minyak jarak dianggap aman digunakan dalam dosis kecil, jumlah yang lebih besar dapat menyebabkan efek samping seperti kram perut, mual, muntah, dan diare.
Perlu diingat juga bahwa meskipun dapat digunakan untuk meredakan sembelit sesekali, minyak jarak tidak dianjurkan sebagai pengobatan untuk masalah jangka panjang.
3. Pelembab alami
Minyak jarak kaya akan asam risinoleat, asam lemak tak jenuh tunggal.
Jenis lemak ini bertindak sebagai humektan dan dapat digunakan untuk melembabkan kulit.