Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaki Gatal Ganggu Aktivitas? Kenali 10 Penyebabnya

Kompas.com - 23/07/2021, 15:00 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

Alergi mungkin hasil dari kondisi kulit tertentu, seperti eksim atau psoriasis atau dari kontak dengan zat seperti lateks atau serbuk sari.

Meminum obat anti alergi dapat membantu mengelola gejala reaksi alergi.

Baca juga: 7 Penyebab Vagina Gatal sebelum Menstruasi

7. Infeksi cacing tambang

Cacing tambang adalah sejenis parasit yang hidup di usus manusia.

Orang bisa mendapatkan cacing tambang dengan berjalan tanpa alas kaki di daerah tempat larva hidup.

Infeksi cacing tambang relatif jarang terjadi di tempat-tempat dengan praktik higienis yang memadai.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), seseorang mungkin mengalami gatal-gatal di tempat masuknya larva cacing tambang ke dalam tubuhnya.

Dokter dapat mengobati infeksi cacing tambang dengan obat yang menargetkan parasit.

8. Kudis

Kudis terjadi ketika tungau yang sangat kecil masuk ke dalam kulit seseorang dan bertelur sehingga menyebabkan ruam yang sangat gatal.

Kondisi ini menular dan menyebar melalui kontak kulit ke kulit.

Ini dapat terjadi di mana saja di tubuh, termasuk di kaki.

Minum obat resep langsung ke kulit biasanya dapat mengobati kudis.

Baca juga: 10 Penyebab Kulit Kepala Gatal dan Cara Mengatasinya

9. Diabetes

Diabetes adalah kondisi jangka panjang yang mempengaruhi resistensi insulin dan bagaimana tubuh mengubah makanan menjadi energi.

Ini dapat berarti bahwa kadar gula darah seseorang terlalu tinggi sehingga dapat memiliki konsekuensi kesehatan yang serius.

Diabetes dapat menyebabkan neuropati diabetik yang dapat menyebabkan kesemutan, gatal, dan mati rasa, terutama pada kaki.

Sirkulasi darah yang buruk akibat diabetes juga bisa menyebabkan rasa gatal.

Selain itu, memiliki diabetes dapat meningkatkan risiko seseorang terkena infeksi bakteri dan jamur.

Baca juga: 8 Obat Tenggorokan Gatal

10. Luka bakar

Setelah sembuh, luka bakar yang parah dapat menyebabkan kerusakan dan rasa gatal yang berkepanjangan.

Menurut penelitian pada 2013, lebih dari 90 persen peserta melaporkan gatal-gatal setelah luka bakar.

Dari jumlah tersebut, 40 persen peserta lain melaporkan gatal-gatal bertahan dalam jangka panjang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com