Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/07/2021, 16:32 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

KOMPAS.com - Ada kalanya suara mengunyah, mengetuk pena, atau suara-suara kecil lainnya terasa mengganggu.

Namun, bagi mereka yang memiliki kondisi yang dikenal sebagai misophonia, suara-suara itu lebih dari sekadar mengganggu, tetapi menyebabkan frustasi.

Melansir dari Healthline, pertama kali disebut sebagai suatu kondisi pada tahun 2001, "misophonia" diambil dari kata Yunani kuno yang berarti "benci suara."

Kondisi ini juga dikenal sebagai sindrom sensitivitas suara selektif, yakni kelainan asli otak dengan gejala psikologis dan fisiologis.

Baca juga: Cara Mengeluarkan Serangga dari Telinga

Dalam sebuah penelitian, pemindaian MRI menunjukkan perbedaan yang mencolok dalam struktur otak mereka yang menderita misophonia dan dalam cara otak mereka bereaksi ketika mendengar suara pemicu.

Hipersensitivitas terhadap suara ini menyebabkan respons fight-or-flight pada orang dengan kondisi yang dapat mengganggu kehidupan sehari-hari mereka.

Mereka mungkin merasa cemas, marah, dan panik saat mendengar suara pemicu.

Hal ini dapat menyebabkan penghindaran, isolasi, dan depresi .

Penelitian misophonia masih relatif baru.

Kriteria untuk mendiagnosis gangguan tersebut belum termasuk dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5), tetapi beberapa dokter telah mengusulkan untuk memasukkannya ke dalam "Obsessive Compulsive and Related Disorders".

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com