Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/08/2021, 18:02 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

  • peningkatan iritabilitas
  • rewel
  • meneteskan air liur
  • ruam di sekitar mulut, leher, atau dada, yang disebabkan oleh air liur
  • menggerogoti atau menggigit benda
  • menggosok pipi
  • menarik telinga
  • sedikit peningkatan suhu tubuh tetapi bukan demam

Pada usia sekitar 6 bulan, saat tumbuh gigi biasanya dimulai, sistem kekebalan bayi mulai berkembang, dan antibodi yang diterima dari plasenta mulai berkurang.

Selama waktu ini, bayi mulai terserang pilek dan penyakit virus lainnya.

Baca juga: Cara Mengatasi Perut Kembung pada Bayi

Selain itu, pada fase ini, banyak bayi mulai memasukkan sesuatu ke dalam mulut mereka, lebih banyak mengeluarkan air liur, dan menggigit atau mengunyah benda-benda.

Mengatasi rewel bayi tumbuh gigi

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi bayi yang rewel.

  • memberikan teether untuk memuaskan keinginan untuk menggigit atau mengunyah
  • menggosok gusi untuk membantu mencegah menggosok pipi dan menarik telinga
  • mengoleskan krim penghalang atau salep pelembab ke pipi untuk membantu mencegah ruam
  • menjaga area di sekitar mulut, pipi, dan leher sebersih dan sekering mungkin untuk mencegah iritasi kulit
  • menghabiskan lebih banyak waktu untuk menghibur bayi, misalnya dengan menggendongnya lebih lama di siang hari
  • memberikan dosis obat nyeri yang diresepkan oleh dokter

Meski demikian, orang tua atau pengasuh harus menghubungi dokter apabila bayi mengalami demam lebih tinggi dari 38,3°C, dengan atau tanpa gejala tambahan.

Ini bisa menunjukkan bahwa bayi mengalami infeksi.

Selama tumbuh gigi, bayi mungkin mengeluarkan tinja yang lebih encer.

Baca juga: Kapan Bayi Boleh Minum Air Putih?

Namun, jika orang tua atau pengasuh percaya bahwa bayi mengalami diare, mereka harus menghubungi dokter.

Diare dapat menyebabkan dehidrasi, terutama jika parah, berlangsung lama, atau disertai muntah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com