Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bikin Si Kecil Rewel, Bagaimana Mencegah Ruam Popok?

Kompas.com - 19/08/2021, 07:39 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Pemakaian popok pada anak ternyata bisa menyebabkan ruam. Hal ini biasanya terlihat dari munculnya bintik-bintik merah di pantat si kecil.

Jika dibiarkan berlarut-larut, hal ini bisa memicu alergi. Menurut American Academy of Pediatrics, lebih dari separuh bayi berusia antara 4 hingga 15 bulan akan mengalami ruam popok setidaknya sekali dalam periode dua bulan.

Tentunya, ruam popok bisa membuat si kecil menjadi tidak nyaman. Lalu apa yang harus dilakukan orangtua?

Menurut dokter spesialis anak Jacqueline Kaari, hal pertama yang harus dilakukan orangtua adalah mencari penyebab umum dari ruam popok, yaitu bayi yang memakai popok basah atau kotor terlalu lama. Karena itu, orangtua harus memperhatikan kondisi popok yang diipakai sang buah hati.

Baca juga: Rentan Mengalami Masalah Medis, Begini cara Cegah Bayi Lahir Prematur

Mencegah ruam

Untuk mengatasi ruam popok, berikut langkah dasar yang bisa dilakukan orangtua:

1. Ganti popok anak yang kotor atau basah

Ganti popok bayi yang basah atau kotor sesegera mungkin. Hal tersebut merupakan cara terbaik untuk mencegah ruam popok.

Orangtua juga harus waspada saat anak mengalami diare atau sedang mengonsumsi antibiotik. Antibiotik dapat menyebabkan anak diare.

Akibatnya, popok anak jadi cepat basah dan kotor. Jika tidak sering diganti, maka anak bisa mengalami iritasi. Ganti popok bayi yang basah atau kotor sesegera mungkin.

2. Oleskan salep atau krim pelindung

Cari produk yang mengandung zinc oxide atau petroleum jelly untuk dioleskan pada pantat anak saat mengganti popok. Cara ini juga bisa menjadi laternatif untuk mncegah dan mengurang ruam.

3. Sesekali biarkan anak tanpa popok

Jika memungkinkan, biarkan anak Anda tidak memakai popok. Hal ini perlu dilakukan agar sirkulais udar di bagian intim dan pantat anak tetap terjaga.

Baca juga: 4 Komplikasi Medis yang Sering Dialami Bayi Prematur

Catatan penting untuk orangtua

Beberapa produk tisu bayi dengan merek tertentu dapat mengiritasi kulit. Karena itu, orangtua sebaiknya menggunakan kain lembut dan air untuk membersihkan bagian bawah tubuh bayi.

Deterjen cucian yang digunakan untuk mencuci popok kain terkadang juga bisa menajdi pemicu ruam. Untuk menghindarinya, gunakan deterjen bebas pewangi dan bebas pewarna untuk mencuci popok dan pakaian bayi Anda.

Cuaca panas dan lembap juga bisa memicu ruam pada anak. Agar hal ini terjadi, kenakan pakaian dengan bahan yang bisa menyerap keringat untuk anak Anda.

Ketika anak Anda mengalami ruam, bersihkan area yang bermasalah tersebut dengan hati-hati menggunakan sabun dan kain lembut. Hindari menggosok dan selalu pastikan untuk menepuk area tersebut hingga benar-benar kering.

Jika ruam yang dialami anak Anda berlangsung selama tiga hari atau semakin parah, sebaiknya konsultasikan ke dokter. Anda juga harus membawa anak ke dokter jika mengalami hal berikut:

  • ruam bewarna merah pekat, menunjukkan kemungkinan infeksi jamur.
  • kulit anak terlihat rusak.
  • disertai dengan demam.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
4,97 Juta Orang Telah Terima Makan Bergizi Gratis, Ribuan Tenaga Kerja Terlibat
4,97 Juta Orang Telah Terima Makan Bergizi Gratis, Ribuan Tenaga Kerja Terlibat
Health
Waspadai Tekanan Darah Tinggi, Ini Pertolongan Pertama Jika Pasien Tak Sadarkan Diri
Waspadai Tekanan Darah Tinggi, Ini Pertolongan Pertama Jika Pasien Tak Sadarkan Diri
Health
Apakah Tidur Cukup Penting Didapat Orang Dewasa? Ini Kata Dokter…
Apakah Tidur Cukup Penting Didapat Orang Dewasa? Ini Kata Dokter…
Health
Waspadai Tuli Akibat Headset, Ancaman Nyata yang Sering Diabaikan
Waspadai Tuli Akibat Headset, Ancaman Nyata yang Sering Diabaikan
Health
Gustiwiw Meninggal Dunia: Waspadai 8 Gejala Hipertensi yang Sering Diabaikan
Gustiwiw Meninggal Dunia: Waspadai 8 Gejala Hipertensi yang Sering Diabaikan
Health
Serupa tapi Tak Sama, Ini Beda Flu dengan Batuk Kering dan Batuk Berdahak
Serupa tapi Tak Sama, Ini Beda Flu dengan Batuk Kering dan Batuk Berdahak
BrandzView
Gustiwiw Meninggal karena Hipertensi: Waspadai Tekanan Darah Tinggi Tanpa Gejala
Gustiwiw Meninggal karena Hipertensi: Waspadai Tekanan Darah Tinggi Tanpa Gejala
Health
Studi Ungkap Tambang Nikel Picu Asma, Kanker, dan Kerusakan Ginjal
Studi Ungkap Tambang Nikel Picu Asma, Kanker, dan Kerusakan Ginjal
Health
Kemenkes: 20 Ribu Lebih Orang Indonesia Terkena Sifilis, Ketahui Macam Penyebabnya…
Kemenkes: 20 Ribu Lebih Orang Indonesia Terkena Sifilis, Ketahui Macam Penyebabnya…
Health
Menurut Dokter Ini Tanda Stres Sudah Butuh Bantuan Ahli
Menurut Dokter Ini Tanda Stres Sudah Butuh Bantuan Ahli
Health
Waspada Covid-19, Jemaah Haji Diimbau Terapkan Prokes Saat Tiba di Indonesia
Waspada Covid-19, Jemaah Haji Diimbau Terapkan Prokes Saat Tiba di Indonesia
Health
Apakah Stres Berbahaya? Ini Penjelasan Dokter…
Apakah Stres Berbahaya? Ini Penjelasan Dokter…
Health
Ibu Hamil Usia Anak di Lombok Timur Capai 779 Ribu pada 2024
Ibu Hamil Usia Anak di Lombok Timur Capai 779 Ribu pada 2024
Health
Wabah Mpox Melonjak di Sierra Leone: Status Darurat Kesehatan Global Ditetapkan
Wabah Mpox Melonjak di Sierra Leone: Status Darurat Kesehatan Global Ditetapkan
Health
Waspadai Efek Minum Air Putih Secara Berlebihan pada Ginjal, Ini Kata Dokter
Waspadai Efek Minum Air Putih Secara Berlebihan pada Ginjal, Ini Kata Dokter
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau