KOMPAS.com - Pada awal 1900-an, kanker paru-paru merupakan kondisi yang dapat dikatakan relatif jarang.
Namun, oleh karena semakin banyak orang mulai merokok, tingkat kanker paru-paru meningkat secara drastis dalam lingkup global.
Tidak setiap orang yang merokok akan mengembangkan kanker paru-paru, tetapi merokok secara signifikan meningkatkan peluang seseorang terkena kanker jenis ini.
Baca juga: Memahami Kaitan Antara Covid-19 dan Kanker Paru
Melansir dari Healthline, orang yang merokok memiliki risiko 15 sampai 30 kali lebih besar terkena kanker paru-paru daripada non-perokok.
Semakin lama dan sering ia merokok, semakin tinggi risiko untuk terkena penyakit ini.
Saat seseorang menghirup asap tembakau, ribuan bahan kimia masuk ke paru-paru.
Banyak dari bahan kimia ini berpotensi merusak DNA di sel paru-paru.
Tubuh pun akan bekerja untuk memperbaiki kerusakan yang dilakukan oleh bahan kimia ini, tetapi seiring waktu, merokok dapat menyebabkan lebih banyak kerusakan daripada yang dapat disembuhkan oleh tubuh.
Akhirnya kondisi ini dapat menyebabkan pembentukan sel kanker.
Menghirup asap tembakau juga dapat merusak kantung udara kecil yang disebut alveoli di paru-paru.
Baca juga: 9 Cara Mencegah Kanker Paru-paru
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.