Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/08/2021, 07:31 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

1

KOMPAS.com - Pada awal 1900-an, kanker paru-paru merupakan kondisi yang dapat dikatakan relatif jarang. 

Namun, oleh karena semakin banyak orang mulai merokok, tingkat kanker paru-paru meningkat secara drastis dalam lingkup global.

Tidak setiap orang yang merokok akan mengembangkan kanker paru-paru, tetapi merokok secara signifikan meningkatkan peluang seseorang terkena kanker jenis ini.

Baca juga: Memahami Kaitan Antara Covid-19 dan Kanker Paru

 

Melansir dari Healthline, orang yang merokok memiliki risiko 15 sampai 30 kali lebih besar terkena kanker paru-paru daripada non-perokok.

Semakin lama dan sering ia merokok, semakin tinggi risiko untuk terkena penyakit ini.

Bagaimana rokok menyebabkan kanker paru-paru?

Saat seseorang menghirup asap tembakau, ribuan bahan kimia masuk ke paru-paru.

Baca juga: Rama Sahetapy dan Merdianti Octavia Hadir ke Rumah Duka Ray Sahetapy

Banyak dari bahan kimia ini berpotensi merusak DNA di sel paru-paru.

Tubuh pun akan bekerja untuk memperbaiki kerusakan yang dilakukan oleh bahan kimia ini, tetapi seiring waktu, merokok dapat menyebabkan lebih banyak kerusakan daripada yang dapat disembuhkan oleh tubuh.

Akhirnya kondisi ini dapat menyebabkan pembentukan sel kanker.

Menghirup asap tembakau juga dapat merusak kantung udara kecil yang disebut alveoli di paru-paru.

Baca juga: 9 Cara Mencegah Kanker Paru-paru

 

Kantung udara mikroskopis ini adalah pusat pertukaran gas sistem pernapasan.

Mereka memindahkan oksigen ke dalam darah dan mengeluarkan karbondioksida saat seseorang mengembuskan napas.

Seiring waktu, kerusakan pada alveoli di paru-paru dapat menyebabkan penyakit paru obstruktif kronis.

Baca juga: Kenakan Pakaian Serba Hitam, Istri Kedua Ray Sahetapy Melayat ke Rumah Duka

Jenis kanker paru-paru

Kanker paru-paru dapat dibagi menjadi dua kategori utama:

  • kanker paru-paru sel kecil (SCLC)
  • kanker paru-paru non-sel kecil (NSCLC)

Sekitar 80 hingga 85 persen kanker paru-paru adalah NSCLC, tetapi kanker SCLC cenderung lebih agresif.

Halaman:
1
Komentar
tolonglah pemerintah,perketat aturan merokok ini.udah banyak bener penyakit skrg ini belum lagi demam berdarah,tbc,covid pula.ini akan jd beban kesehatan besar buat negara.gimana mau negara kuat kl masyarakatnya penyakitan apalagi penyebab penyakitnya bisa dikendalikan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kebijakan Tarif "Liberation Day" Donald Trump, Apa Dampaknya?
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau