Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/09/2021, 20:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Penyakit kencing batu terjadi ketika mineral dalam urine mengeras dan menyumbat kandung kemih.

Dilansir dari Cleveland Clinic, penyakit ini terjadi ketika urine seseorang buang air kecil tidak tuntas.

Apabila tidak diobati, masalah kesehatan ini bisa menyebabkan komplikasi infeksi, pendarahan, dan gangguan saluran kencing.

Baca juga: 10 Gejala Kencing Batu dan Cara Mengatasinya

Cara mengobati kencing batu

Terdapat beberapa cara mengatasi penyakit kencing batu, antara lain:

  • Minum banyak air putih

Melansir Mayo Clinic, penderita kencing batu yang penyakitnya belum parah bisa minum banyak air putih untuk membantu mengeluarkan batu berukuran kecil secara alami.

Namun, metode ini tidak bisa membantu mengatasi kencing batu yang parah atau ukurannya cukup besar.

  • Perawatan dengan laser

Dokter biasanya merekomendasikan perawatan laser untuk memecah kencing batu. Metode ini diawali dengan pemberian obat mati rasa atau anestesi.

Setelah itu, pasien akan dipasangi tabung kecil dengan kamera di bagian ujungnya untuk memetakan lokasi kencing batu.

Kemudian, laser diarahkan ke lokasi kencing batu untuk dipotong kecil-kecil agar lebih mudah dikeluarkan lewat urine.

  • Operasi pengangkatan batu

Untuk kencing batu yang ukurannya sudah besar dan sulit dipecah dengan laser, dokter biasanya menganjurkan operasi pengangkatan batu.

Operasi baru direkomendasikan ketika batu menyumbat saluran kencing atau memicu komplikasi seperti prostat bengkak.

Baca juga: 7 Penyebab Kencing Batu, Tak Hanya Kurang Minum

Gejala kencing batu

Penyakit kencing batu bisa menyerang setiap orang. Tapi, masalah kesehatan ini banyak diidap pria berusia di atas 50 tahun.

Beberapa gejala kencing batu yang jamak dirasakan pengidapnya, antara lain:

  • Urine keruh atau warnanya gelap
  • Sering kencing
  • Buang air kecil terasa sakit atau panas
  • Anyang-anyangan
  • Penis atau vagina sakit

Apabila kencing batu sudah parah, penderita bisa mengalami gejala urine mampet atau tidak dapat keluar.

Penyakit kencing batu bisa diketahui lewat tes urine, tes pencitraan CT scan, sampai x-ray.

Baca juga: Cara Mengobati Kencing Nanah sampai Tuntas

Penyebab kencing batu

Penyakit kencing batu disebabkan urine berada di kandung kemih terlalu lama. Kondisi ini menyebabkan sisa-sisa urine di kandung kemih mengeras.

Proses ini terjadi ketika pengosongan kandung kemih tidak tuntas. Beberapa penyebabnya bisa berasal dari:

  • Divertikula kandung kemih
  • Dehidrasi atau kekurangan cairan
  • Prostat bengkak
  • Turun berok
  • Penyakit batu ginjal
  • Gangguan saraf karena cedera tulang belakang, stroke, atau penyakit lain
  • Efek samping penggunaan kateter atau alat bantu kencing yang terlalu lama

Setelah mengetahui cara mengobati kencing batu, gejala, dan penyebabnya, Anda bisa meningkatkan kewaspadaan pada masalah kesehatan ini.

Baca juga: Gejala Kencing Nanah pada Pria dan Wanita yang Perlu Diwaspadai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Health
Kasus Virus Hanta Telah Terdeteksi di 4 Provinsi, Waspadai Ini Cara Penularannya…
Kasus Virus Hanta Telah Terdeteksi di 4 Provinsi, Waspadai Ini Cara Penularannya…
Health
Sering Pakai Headset? Kenali Gejala Gangguan Pendengaran Sejak Dini Sebelum Terlambat
Sering Pakai Headset? Kenali Gejala Gangguan Pendengaran Sejak Dini Sebelum Terlambat
Health
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Health
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Health
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Health
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Health
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
Health
Kylian Mbappe Keluar Rumah Sakit Setelah Alami Gastroenteritis Akut
Kylian Mbappe Keluar Rumah Sakit Setelah Alami Gastroenteritis Akut
Health
Terapi Pengapuran Lutut Bukan Sekadar Obat, Tapi Gaya Hidup dan Fisioterapi
Terapi Pengapuran Lutut Bukan Sekadar Obat, Tapi Gaya Hidup dan Fisioterapi
Health
Dokter Ortopedi: Pengapuran Lutut Tak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Diperlambat
Dokter Ortopedi: Pengapuran Lutut Tak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Diperlambat
Health
Dokter: Obat Pengapuran Lutut Hanya Mengurangi Gejala, Tak Hentikan Kerusakan Sendi
Dokter: Obat Pengapuran Lutut Hanya Mengurangi Gejala, Tak Hentikan Kerusakan Sendi
Health
Gastroenteritis Akut yang Dialami Kylian Mbappe Apa Gejalanya?
Gastroenteritis Akut yang Dialami Kylian Mbappe Apa Gejalanya?
Health
Dokter: Operasi Pengapuran Lutut Jadi Jalan Terakhir saat Nyeri Tak Tertahankan
Dokter: Operasi Pengapuran Lutut Jadi Jalan Terakhir saat Nyeri Tak Tertahankan
Health
Banyak Makan dan Pakai Hak Tinggi Bisa Percepat Pengapuran Lutut, Ini Kata Dokter
Banyak Makan dan Pakai Hak Tinggi Bisa Percepat Pengapuran Lutut, Ini Kata Dokter
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau