Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Kematian Akibat Kanker Paru-paru pada Wanita Lebih Tinggi?

Kompas.com - 18/09/2021, 10:00 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

KOMPAS.com - Gejala dan faktor risiko kanker paru-paru serupa antara pria dan wanita, tetapi tingkatnya berbeda.

Menurut American Cancer Society (ACS), kanker paru-paru adalah jenis paling umum kedua pada pria dan wanita.

American Lung Association melaporkan bahwa tingkat kanker paru-paru telah menurun sebesar 35 persen pada pria selama 41 tahun terakhir, tetapi tingkat pada wanita telah meningkat sebesar 87 persen.

Baca juga: 7 Gejala Gagal Jantung Saat Terjadi Penumpukan Cairan di Paru-paru

Lalu mengapa ini terjadi?

Menurut ulasan yang diterbitkan dalam Seminars in Thoracic and Cardiovascular Surgery, gen dan hormon tertentu berkontribusi pada peningkatan angka kematian akibat kanker paru-paru pada wanita.

Berikut ini penjelasan mengenai cara gen dan hormon yang berkontribusi dalam meningkatkan kematian akibat kanker paru-paru pada wanita.

Genetika

Para peneliti telah mengidentifikasi beberapa gen yang dapat menjelaskan perbedaan tingkat kanker paru-paru antara wanita dan pria.

Seseorang dapat mewarisi beberapa gen ini, sementara paparan tembakau mengaktifkan yang lain.

KRAS

KRAS adalah gen dan mutasi apa pun di dalamnya dapat membuat tumor kanker tumbuh lebih cepat.

Mutasi juga dapat membuat tumor lebih mungkin menyebar.

Tinjauan tersebut menunjukkan bahwa mutasi KRAS dapat membuat pertumbuhan kanker paru-paru lebih agresif setelah terpapar estrogen, hormon seks wanita, serta hormon lainnya.

GRPR

Ulasan ini mengaitkan aktivitas reseptor peptida pelepas lambung (GRPR) dengan pertumbuhan sel kanker.

Reseptor ini lebih aktif pada wanita, dan paparan estrogen dapat meningkatkan efeknya.

Baca juga: 9 Komplikasi Kanker Paru-paru yang Perlu Diwaspadai

EGFR

Faktor pertumbuhan epidermal (EGFR) adalah protein yang sering hadir pada penderita kanker paru-paru.

Mutasi pada gen yang menghasilkan EGFR secara signifikan lebih sering terjadi pada wanita daripada pria.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau