Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Kematian Akibat Kanker Paru-paru pada Wanita Lebih Tinggi?

Kompas.com - 18/09/2021, 10:00 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

HER2 adalah bagian dari kelompok gen EGFR yang ada dalam banyak kasus adenokarsinoma.

HER2 memiliki hubungan dengan tingkat kelangsungan hidup yang lebih buruk di antara wanita dengan kanker paru-paru.

Estrogen

Para peneliti telah menemukan reseptor estrogen pada sel kanker paru-paru dari pria dan wanita.

Ulasan tahun 2014 pada gen dan hormon dalam perkembangan kanker paru-paru menunjukkan bahwa estrogen mendorong pertumbuhan sel tumor.

Ini juga menunjukkan efek penekan kanker dari perawatan yang menghalangi estrogen.

Paparan estrogen jangka panjang dapat memengaruhi risiko kanker paru-paru.

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kadar estrogen meliputi:

  • jumlah kehamilan, jika ada
  • umur pertama kali haid
  • usia di mana menopause dimulai

Baca juga: Bagaimana Sakit Punggung Bisa Menjadi Gejala Kanker Paru-paru?

Gejala kanker paru-paru

Pria dan wanita mengalami gejala kanker paru-paru yang sangat mirip, yang dapat meliputi:

  • sesak napas
  • mengi
  • suara serak
  • kelelahan
  • batuk yang terus-menerus dan memburuk
  • kesulitan menelan
  • kehilangan nafsu makan
  • penurunan berat badan
  • nyeri dada berkelanjutan
  • batuk darah
  • infeksi paru-paru berulang, seperti pneumonia atau bronkitis

Faktor risiko kanker paru-paru

Faktor risiko kanker paru-paru serupa antara pria dan wanita. Mereka termasuk:

  • merokok
  • paparan asap rokok
  • paparan asbes, asap, atau radon
  • riwayat keluarga kanker paru-paru
  • riwayat pribadi penyakit paru-paru, termasuk kanker paru-paru
  • pola makan yang buruk

Merokok dan paparan asap rokok tetap menjadi faktor risiko paling signifikan untuk kanker paru-paru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com