Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/09/2021, 21:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Hamil di usia remaja memiliki sederet risiko kesehatan bagi ibu yang mengandung, janin di dalam kandungan, dan orang terdekatnya.

Hamil di usia remaja biasanya terjadi pada perempuan berumur 15 sampai 19 tahun, atau di bawah 20 tahun.

Tapi, tidak menutup kemungkinan anak perempuan di bawah usia 15 tahun hamil.

Baca juga: Hamil di Usia 40 Tahun ke Atas, Kenali Peluang dan Risikonya…

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyebab hamil di usia remaja bisa berasal dari pernikahan dini, minimnya informasi kesehatan reproduksi, sampai kekerasan seksual.

Hamil di usia remaja memiliki risiko atau konsekuensi kesehatan, sosial, sampai ekonomi.

Risiko kesehatan hamil di usia remaja

Melansir WebMD, risiko kesehatan hamil di usia remaja rentan dialami perempuan dan janin di dalam kandungannya, antara lain:

  • Akses kesehatan terbatas

Hamil di usia remaja acapkali minim dukungan dari orang terdekat, termasuk orangtua.

Kondisi ini rawan berdampak pada minimnya akses kesehatan untuk memeriksakan kehamilan.

Perawatan kehamilan ini penting untuk memantau kondisi kesehatan ibu hamil dan janin dalam kandungan, mengantisipasi komplikasi kehamilan, sampai pemenuhan nutrisi kehamilan.

Tanpa nutrisi cukup dari asupan ibu hamil, bayi bisa lahir dengan penyakit bawaan atau cacat lahir.

  • Tekanan darah tinggi

Remaja yang hamil lebih rentan mengalami tekanan darah tinggi atau hipertensi dibandingkan wanita yang hamil di usia 20 sampai 30 tahun.

Tekanan darah tinggi menjadi penyebab utama preeklamsia. Kondisi berbahaya ini menyebabkan kadar protein urine tinggi, wajah dan tangan bengkak, sampai kerusakan organ vital ibu hamil.

Baca juga: 8 Tanda-tanda Awal Kehamilan, Tak Hanya Telat Haid dan Mual

  • Infeksi menular seksual

Remaja yang berhubungan seks selama kehamilan tanpa pengaman atau kondom juga rentan terkena penyakit menular seksual.

Infeksi menular seksual pada ibu hamil dapat menyebabkan infeksi rahim sampai menyebabkan bayi cacat lahir.

  • Bayi lahir prematur

Penyakit tekanan darah tinggi yang tidak dikendalikan juga bisa memicu komplikasi bayi lahir prematur.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau