Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/09/2021, 11:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Tumor otak adalah benjolan atau massa abnormal yang tumbuh di otak.

Terdapat dua jenis tumor otak. Yakni tumor otak primer yang tumbuhnya dimulai dari dalam otak, serta tumor otak sekunder yang tumbuh di bagian tubuh lain lalu menyebar ke otak.

Penyakit ini memiliki tingkat keparahan atau stadium satu sampai empat, tergantung pertumbuhan tumor.

Tumor otak stadium satu atau dua disebut tumor jinak. Sedangkan tumor otak stadium tiga sampai empat disebut tumor ganas atau bersifat kanker.

Baca juga: 8 Gejala Awal Tumor Otak yang Perlu Diwaspadai

Apa penyebab terjadinya tumor otak?

Penyakit tumor otak ada yang primer dan sekunder. Penyebab kedua penyakit ini berbeda. 

Melansir Mayo Clinic, penyebab tumor otak primer berasal dari pertumbuhan sel tak terkendali di otak.

Perlu diketahui, sel di dalam tubuh kita termasuk di otak secara alami akan tumbuh, membelah, dan berkembang biak.

Tujuannya, untuk memperbaiki sel yang rusak atau menggantikan sel yang sudah tua.

Tapi, terkadang proses pertumbuhan dan pembelahan sel tersebut tidak terkendali karena mutasi DNA.

DNA berisi instruksi untuk memberitahu sel agar tumbuh dan membelah ketika sel-sel sehat akan mati.

Namun, ketika DNA bermutasi dan sel tumbuh di luar kendali, sel-sel tersebut akan menumpuk dan membentuk benjolan abnormal berupa tumor otak.

Sementara itu, tumor otak sekunder disebabkan oleh kanker di bagian tubuh lain yang menyebar ke otak.

Biasanya, kanker yang menyebar ke otak antara lain kanker payudara, usus besar, ginjal, paru-paru, dan melanoma.

Baca juga: Jenis Perawatan dan Pengobatan Tumor Otak

Faktor risiko tumor otak

Alasan kenapa DNA bisa bermutasi dan jadi penyebab tumor otak hingga kini terus diselidiki.

Namun, ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan peluang seseorang terkena penyakit ini.

Melansir TheBrainTumorCharity, faktor risiko yang bisa berkontribusi jadi penyebab tumor otak, antara lain:

  • Faktor keturunan, misalkan orangtua atau saudara kandung punya tumor atau kanker otak
  • Efek samping radiasi, terutama di area kepala
  • Gangguan daya tahan tubuh, misalkan pada penderita HIV/AIDS
  • Kelebihan berat badan atau obesitas

Perlu diketahui, beberapa faktor risiko tumor otak di atas dapat dikendalikan. Artinya, Anda bisa mencegah penyakit ini.

Untuk HIV/AIDS, penderita perlu mengontrol penyakit dengan terapi anti-retroviral agar daya tahan tubuh tidak melemah.

Selain itu, setiap orang perlu mengontrol berat badan tetap ideal untuk mencegah tumor otak dan menjaga kesehatan secara keseluruhan.

Baca juga: Kenali Perbedaan Sakit Kepala Gejala Tumor Otak dan Penyakit Lainnya

Gejala tumor otak

Setelah menyimak penyebab tumor otak dan faktor risikonya, Ada baiknya Anda juga mengenali gejala tumor otak, antara lain:

  • Kerap sakit kepala dan parah
  • Mual atau muntah tanpa sebab jelas
  • Penglihatan bermasalah, seperti pandangan kabur atau berbayang
  • Lengan atau kaki mati rasa secara bertahap
  • Tubuh tidak seimbang
  • Susah bicara
  • Badan rasanya sangat lelah
  • Bingung dan susah membuat keputusan
  • Mengalami gangguan perilaku
  • Gangguan pendengaran
  • Kejang, padahal sebelumnya belum pernah merasakan kejang

Gejala tumor otak di atas sangat bervariasi dan tergantung besarnya dan lokasi benjolan.

Konsultasikan ke dokter jika merasakan ciri-ciri tumor otak di atas. Semakin cepat penyakit ditangani, peluang kesembuhan tumor otak semakin besar.

Baca juga: 13 Ciri-ciri Tumor Otak yang Pantang Disepelekan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com