KOMPAS.com – Beberapa vitamin dan mineral dianggap dapat membantu mengurangi risiko terkena depresi.
Apabila Anda mengalami depresi kronis, sangat mungkin ada lebih dari satu faktor yang menyebabkan gejala Anda.
Melansir WebMD, salah satu penyebab potensial depresi kronis adalah kekurangan satu atau lebih nutrisi penting.
Baca juga: 9 Jenis Vitamin dan Mineral yang Disarankan untuk Ibu Hamil
Ini bisa menjadi berita bagus, karena bersama dengan pengobatan, terapi, dan perawatan lain yang diresepkan dokter, membuat perubahan sederhana pada diet Anda dipercaya dapat membantu Anda merasa lebih baik.
Perlu diingat bahwa tubuh mendapat manfaat paling banyak dari vitamin dan mineral yang berasal dari makanan utuh daripada suplemen pil.
Bahkan jika Anda tidak kekurangan nutrisi tertentu, makan makanan seimbang secara umum bisa membantu Anda merasa lebih baik secara keseluruhan.
Untuk diingat, hanya dokter yang dapat menentukan apakah Anda mengalami kekurangan nutrisi atau tidak.
Jadi sebelum Anda mengisi lemari es Anda dengan makanan baru atau membeli suplemen tertentu, sebaiknya dapatkan diagnosis medis.
Pada dasarnya ada banyak vitamin dan mineral yang dipercaya bisa mengurang risiko terkena depresi.
Berikut ini beberapa di antaranya:
1. Vitamin B1 (tiamin)
Vitamin B secara umum sangat penting untuk kesehatan mental dan emosional.
Baca juga: 10 Makanan yang Mengandung Vitamin B Tinggi
Vitamin ini larut dalam air, sehingga tidak dapat disimpan di dalam tubuh.
Jadi kita perlu mendapatkan vitamin B melalui makanan yang dimakan setiap hari.
Dilansir dari Very Well Health, salah satu jenis vitamin B yang dipercaya bisa bermanfaat untuk membantu mengurangi risiko depresi adalah vitamin B1.
Otak menggunakan vitamin B1 untuk membantu mengubah glukosa, atau gula darah, menjadi bahan bakar.
Tanpa itu, otak dengan cepat kehabisan energi.
Kekurangan vitamin B1 sebenarnya jarang terjadi.
Jika sampai terjadi, kekurangan vitamin B1 dapat menyebabkan berbagai gangguan termasuk lekas marah dan gejala depresi.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal European Archives of Psychiatry and Clinical Neuroscience pada 2016 menemukan bahwa suplemen vitamin B1 dapat membantu melawan jeda waktu antidepresan untuk orang dengan gangguan depresi mayor.
Jika Anda memiliki kadar vitamin B1 yang rendah, Anda mungkin perlu menghindari kerang dan udang. Pasalnya, makanan ini mengandung enzim thiaminase yang bisa membuat vitamin B1 tidak aktif.
Baca juga: 9 Makanan yang Mengandung Vitamin B1 Tinggi
2. Vitamin B3 (niasin)
Kekurangan vitamin B3 diketahui dapat menyebabkan pellagra, penyakit yang dapat menyebabkan psikosis dan demensia.
Karena banyak makanan komersial mengandung vitamin B3, pellagra dilaporkan hampir tak pernah terjadi lagi.
Kekurangan vitamin B3 bagaimanapun dapat menghasilkan agitasi dan kecemasan, serta kelambatan mental dan fisik.
Baca juga: 12 Makanan yang Mengandung Vitamin B3 Tinggi
3. Vitamin B5 (asam pantotenat)
Kekurangan vitamin B5 jarang terjadi.
Jika sampai terjadi, kondisi ini diketahui dapat menyebabkan kelelahan, depresi, insomnia, iritasi kulit, dan mati rasa serta kesemutan di tangan dan kaki.
Baca juga: 8 Makanan yang Mengandung Vitamin B5 Tinggi
4. Vitamin B6 (piridoksin)
Vitamin B6 dapat berfungsi membantu tubuh memproses asam amino, yang merupakan bahan penyusun protein dan beberapa hormon.
Hal ini diperlukan untuk membuat serotonin, melatonin, dan dopamin.
Banyak dokter yang berorientasi pada nutrisi percaya bahwa sebagian besar diet tidak menyediakan jumlah vitamin ini secara optimal.