KOMPAS.com - Vaksinasi merupakan salah satu cara penting untuk menjaga kesehatan paru-paru.
Paru-paru merupakan organ vital yang terpapar langsung dengan dunia luar sehingga partikel debu halus, asap virus, jamur dan bakteri bisa masuk ke dalam paru-paru.
Paru-paru juga merupakan organ yang rentan terhadap penyakit yang disebabkan oleh banyak hal, termasuk infeksi dan non-infeksi.
Dalam konferensi pers dalam memperingati Hari Kesehatan Paru Sedunia yang digelar pada Jumat (24/9), Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Dr. dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P(K)., FISR., FAPSR. mengatakan bahwa kerusakan paru dapat menyebabkan cacat permanen.
Baca juga: Tidak Mengalami KIPI, Apakah Vaksin Covid-19 Tetap Bekerja?
Selain itu, kerusakan paru dapat menurunkan kualitas hidup seseorang.
Diperkirakan, penyakit paru bertanggung jawab terhadap lebih dari 10 persen hilangnya waktu dan produktivitas seseorang.
Oleh karena itu, PDPI pun memberikan beberapa rekomendasi dalam menjaga kesehatan paru-paru.
Salah satunya adalah dengan melakukan vaksinasi.
Dalam pers rilisnya, PDPI mengatakan bahwa vaksin terbukti telah menyelamatkan jutaan orang tiap tahunnya.
Hal ini pun dipaparkan langsung oleh Dr. dr. Fathiyah Isbaniah, Sp.P(K), FISR, salah satu pembicara dari PDPI.
Ia mengatakan bahwa vaksin memberi kekebalan spesifik terhadap suatu penyakit sehingga apabila seseorang terpajan penyakit tersebut, ia tidak akan mengalami sakit parah.
"Vaksin bertujuan untuk memberikan kekebalan spesifik terhadap suatu penyakit tertentu sehingga apabila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut maka tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan," jelasnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan beberapa penyakit paru-paru yang bisa dicegah dengan vaksinasi meliputi:
Keempat penyakit paru-paru tersebut disebabkan oleh akteri, virus, jamur, dan parasit.
Lebih lanjut, Fathiyah menjelaskan tentang cara kerja vaksin dalam melindungi paru-paru seseorang.
Vaksin bekerja dengan cara menyiapkan sistem imun untuk mengenali dan melawan virus dan bakteri sebagai target.
Apabila terpajan patogen, tubuh dengan segera menghancurkan patogen tersebut sehingga dapat mencegah penyakit lebih lanjut.
"vaksin akan merangsang pembentukan kekebalan terhadap penyakit tertentu pada tubuh seseorang. Kemudian, tubuh akan mengingat virus atau bakteri pembawa penyakit, mengenali dan tahu cara melawannya," ujarnya.
Di samping itu, vaksinasi juga terbukti dapat membantu melindungi orang lain.
Baca juga: 4 Cara Mencegah Kanker Serviks, Tak Hanya Suntik Vaksin HPV
Orang lain akan terproteksi bila kontak erat seperti teman dan anggota keluarga, juga orang lain dalam komunitas termasuk tenaga kesehatan yang telah divaksinasi.
Hal ini disebabkan, vaksinasi dapat membentuk kekebalan kelompok atau yang disebut sebagai herd immunity.
"Sebagian besar masyarakat terlindung/kebal terhadap penyakit tertentu sehingga menimbulkan dampak tidak langsung, yaitu turut terlindunginya kelompok masyarakat yang rentan dan bukan merupakan sasaran vaksinasi," lanjut Fathiyah.
Namun, ia mengingatkan bahwa kondisi ini dapat tercapai apabila cakupan vaksinasi tinggi dan merata.
"Kondisi tersebut hanya dapat tercapai dengan cakupan vaksinasi yang tinggi dan merata," lanjutnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.