Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Ciri-ciri Penyakit Paru-paru, Tak Hanya Sesak Napas

Kompas.com - 25/09/2021, 11:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

  • Sakit dada

Bagian dada sakit bukan hanya tanda penyakit jantung. Terkadang, sakit dada juga bisa jadi gejala penyakit paru-paru.

Sakit dada ini terkadang menjalar ke bahu, ketika sebagian organ paru-paru mengalami peradangan.

Anda perlu waspada jika sakit dada atau nyeri di bahu berlangsung lebih dari satu bulan. Terutama saat nyeri makin parah saat digunakan untuk bernapas atau batuk.

Baca juga: 5 Penyebab Penyakit Paru-paru sesuai Jenisnya

  • Sering kelelahan

Penderita penyakit paru-paru biasanya mudah lelah, padahal tidak banyak beraktivitas atau sudah tidur cukup.

Kelelahan imbas penyakit paru-paru disebabkan fungsi organ pernapasan mengalami penurunan.

  • Kuku atau bibir pucat

Melansir TheHealthy, kekurangan oksigen karena organ pernapasan bermasalah dapat menyebabkan beberapa bagian tubuh mengalami perubahan warna jadi lebih pucat.

Perhatikan jika bibir, bantalan kuku, atau telapak tangan terlihat kebiruan, keabu-abuan, atau berwarna ungu tua.

Semakin parah penyakit paru-paru, warna pucat di kuku atau bibir jadi semakin parah.

Baca juga: 8 Gejala Radang Paru-paru yang Pantang Disepelekan

  • Kaki bengkak dan nyeri

Tanda penyakit paru-paru yang tidak boleh disepelekan lainnya yakni salah satu atau kedua kaki bengkak.

Kaki bengkak ini jamak disebabkan penggumpalan darah di kaki atau trombosis vena dalam.

Darah yang menggumpal tersebut bisa berbahaya saat pecah dan masuk ke paru-paru.

Dampaknya, penderita bisa mengalami emboli paru atau penggumpalan darah yang menghalangi aliran darah ke paru-paru.

Emboli paru adalah kondisi darurat medis yang membutuhkan penanganan segera. Ciri-ciri utama emboli paru yakni sesak napas dan sakit dada akut.

  • Berat badan turun tanpa sebab jelas

Penyakit paru-paru obstruktif kronik (PPOK) dan penyakit kanker paru-paru kerap ditandai dengan penurunan berat badan tanpa sebab jelas.

Penurunan berat badan ini terjadi karena organ tubuh tidak mampu bekerja secara efisien.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau