KOMPAS.com - Ketika Anda menderita hepatitis C, kekhawatiran Anda untuk terkena juga penyakit diabetes mungkin bukan hal pertama yang terlintas dalam pikiran Anda.
Hepatitis C adalah adalah peradangan pada organ hati yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis C.
Saat mengalami penyakit ini, beberapa dari Anda bahkan mungkin tak terpikiran sama sekali untuk bisa mengembangkan diabetes.
Baca juga: 7 Jenis Hepatitis yang Perlu Diwaspadai
Padahal kedua kondisi itu berhubungan erat, kaitannya bisa jadi jauh lebih dekat daripada yang mungkin Anda pikirkan.
Dilansir dari WebMD, hepatitis C bisa membuat Anda lebih mungkin terkena diabetes.
Hal ini bisa terjadi karena hepatitis C pada mulanya dapat membuat Anda lebih mungkin mengalami resistensi insulin.
Oleh sebab itu, jika Anda diiagnosis mengalami hepatitis C, Anda sebaiknya dapat mewaspadai diabetes.
Jika Anda menderita hepatitis C dan berlanjut memiliki diabetes, hal itu dapat mempercepat dampak hepatitis C dan meningkatkan kemungkinan Anda mengalami kerusakan hati yang serius.
Saat Anda makan, tubuh Anda akan memecah makanan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
Salah satunya adalah glukosa, sejenis gula yang seperti bahan bakar untuk sel.
Baca juga: 7 Perbedaan Diabetes Tipe 1 dan Diabetes Tipe 2
Selama makan, glukosa masuk ke darah Anda dan bergerak ke seluruh tubuh Anda.
Tapi, gluksoa membutuhkan bantuan untuk bisa masuk ke sel Anda. Nah, di situlah insulin diperlukan.
Insulin berperan seperti penjaga pintu yang memiliki kunci yang tepat.
Lantas apa hubungan hati Anda dengan semua ini?
Jawabannya adalah hati merupakan organ yang bertindak sebagai bank glukosa.
Ketika gula darah Anda tinggi, seperti saat makan, insulin akan memberi tahu hati Anda, "Simpan glukosa itu untuk nanti. Anda akan membutuhkannya". Hati Anda kemudian menyimpannya.
Hati Anda akan melepaskan beberapa glukosa kembali ke dalam darah Anda di antara waktu makan atau saat Anda tidur.
Begitulah cara Anda ingin semuanya bekerja.
Baca juga: 10 Gejala Resistensi Insulin yang Perlu Diwaspadai
Ketika Anda memiliki resistensi insulin, sel-sel Anda tetap menutup pintu meskipun insulin ada di sana.
Jadi Anda membuat lebih banyak insulin untuk mencoba menjaga kadar gula darah Anda tetap terkendali.
Sayangnya, jika hal itu terus terjadi, tubuh Anda mungkin tidak akan dapat mengimbanginya.
Jika itu terjadi, gula darah Anda akan naik dan Anda berada dalam bahaya penyakit diabetes.
Karena hati Anda berfungsi membantu mengelola gula darah, semua jenis penyakit liver dapat menyebabkan resistensi insulin.
Dengan hepatitis C, keduanya terikat bersama dengan cara yang lebih kuat dari biasanya.
Sebanyak setengah dari orang dengan hepatitis C bahkan dilaporkan memiliki resistensi insulin.
Dokter tidak tahu persis mengapa hubungan ini begitu kuat.
Baca juga: Memahami Hubungan Gula Darah dan Insulin
Tampaknya hepatitis C dapat memengaruhi seberapa banyak insulin yang Anda buat dan seberapa baik kerjanya untuk mengontrol gula darah Anda. Tapi, belum jelas bagaimana hepatitis C dapat melakukan hal ini.
Paling tidak, jika sudah ada alasan mengapa Anda lebih mungkin untuk mengalami resistensi insulin, seperti memiliki kelebihan berat badan (obesitas), hepatitis C dapat meningkatkan risikonya.
Dilansir dari Medical News Today, baik resistensi insulin dan diabetes dapat memperburuk efek hepatitis C di berbagai lini, mulai dari kerusakan hati dini hingga bagaimana Anda merespons transplantasi hati.
Resistensi insulin atau diabetes bersama hepatitis C dapat menyebabkan jaringan parut di hati Anda dan membuatnya menyerap lebih banyak lemak dari biasanya.
Baca juga: Bagaimana Resistensi Insulin Bisa Berkembang Menjadi Diabetes?
Saat masalah tersebut menumpuk, hati Anda tidak dapat bekerja dengan baik dan menempatkan Anda pada risiko lebih besar terkena masalah hati serius, seperti sirosis, kanker hati, dan gagal hati.
Resistensi insulin dan diabetes juga dapat mengubah seberapa baik obat hepatitis C bekerja untuk Anda sejak dini dan dalam jangka panjang.
Satu-satunya cara untuk mengetahui apakah Anda mengalami resistensi insulin atau tidak adalah dengan melakukan tes darah.
Pada umumnya, Anda tidak akan melihat tanda atau gejala apa pun saat mengalami resistensi insulin.
Jadi tidak ada yang akan "memberi tahu" Anda.
Kuncinya adalah untuk mengetahui apakah Anda lebih berisiko untuk mengalami resistensi insulin atau tidak.
Seperti diketahui, hepatitis C termasuk salah satu faktor risiko resistensi insulin yang perlu diwaspadai.
Baca juga: 11 Gejala Hepatitis yang Tak Boleh Disepelekan
Jika Anda ternyata telah mengalami hepatitis C dan obat-obatan berhasil membersihkan virus dari tubuh Anda, hal itu dapat menimbulkan serangkaian efek baik.
Pertama, hal itu dapat menurunkan resistensi insulin dan mencegah diabetes.
Kemudian, jika Anda sudah memiliki diabetes dan menderita hepatitis C, pengobatan hepatitis C diyakini bisa memperlambat beberapa masalah yang lebih serius yang dapat ditimbulkan oleh diabetes, seperti masalah jantung atau ginjal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.