Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Gejala Resistensi Insulin yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 17/08/2021, 15:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Gejala resistensi insulin penting dikenali untuk mendukung diagnosis dini dan pengobatan sesegera mungkin atas masalah kesehatan ini.

Resistensi insulin adalah kondisi ketika sel-sel di tubuh tidak merespons insulin sebagaimana mestinya.

Insulin merupakan hormon yang berfungsi menarik glukosa dari makanan yang Anda makan ke dalam sel, di mana ia digunakan untuk energi.

Baca juga: Memahami Hubungan Gula Darah dan Insulin

Dilansir dari Very Well Health, resistensi insulin dapat berkembang menjadi pradiabetes atau sindrom metabolik.

Sindrom metabolik adalah sekelompok kondisi yang mencakup tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, kadar kolesterol baik rendah, trigliserida tinggi, dislipidemia (kadar lemak tinggi dalam darah), dan obesitas.

Jika tidak diobati, komplikasi jangka panjang resistensi insulin termasuk diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan penyakit pembuluh darah.

Gejala resistensi insulin

Merangkum WebMD, Anda pada dasarnya tidak dapat mengatakan bahwa Anda memiliki resistensi insulin dengan apa yang Anda rasakan.

Resistensi insulin pada awalnya tidak akan menunjukkan gejala.

Gejala hanya mulai muncul setelah mengarah ke efek sekunder seperti kada gula darah yang lebih tinggi.

Jadi Anda perlu menjalani tes darah yang memeriksa kadar gula darah Anda.

Baca juga: 9 Gejala Awal Diabetes Tipe 2 yang Perlu Diwaspadai

Demikian juga, Anda tidak akan tahu apakah Anda memiliki sebagian besar kondisi lain yang merupakan bagian dari sindrom resistensi insulin tanpa menemui dokter.

Beberapa kondisi yang bisa mengarah pada tanda atau gejala resistensi insulin, termasu:

  1. Letargi (kelelahan)
  2. Rasa lapar terus menerus
  3. Sulit berkonsentrasi (brain fog)
  4. Lingkar pinggang lebih dari 101,6 cm pada pria dan 88,9 cm pada wanita
  5. Pembacaan tekanan darah 130/80 atau lebih tinggi
  6. Kadar gula darah puasa lebih dari 100 mg/dL
  7. Tingkat trigliserida puasa lebih dari 150 mg/dL
  8. Kadar kolesterol HDL di bawah 40 mg/dL pada pria dan 50 mg/dL pada wanita
  9. Skin tag atau daging tumbuh di permukaan kulit yang berukuran kecik, menyerupai kutil
  10. Bercak-bercak gelap, kulit seperti beludru yang disebut acanthosis nigricans

Apabila mengalami berbagai keluhan atau kondisi di atas, Anda disarankan untuk dapat menemui dokter.

Dilansir dari Medical News Today, diagnosis resistensi insulin dapat dilakukan dokter dengan beberapa cara.

Ini mungkin termasuk:

  • Memberi pertanyaan: Dokter ingin tahu tetang riwayat kesehatan keluarga Anda
  • Pemeriksaan fisik. Dokter akan menimbang Anda dan memeriksa tekanan darah Anda
  • Tes glukosa plasma puasa: Tes ini dilakukan untuk mengukur gula darah Anda setelah Anda tidak makan setidaknya selama 8 jam
  • Tes toleransi glukosa oral: Pertama, Anda akan mengikuti tes glukosa puasa. Kemudian Anda akan minum larutan manis: Dua jam setelah itu, Anda akan melakukan tes darah lagi
  • Tes hemoglobin A1c: Tes darah ini menunjukkan kadar gula darah rata-rata Anda selama 2 hingga 3 bulan terakhir. Dokter menggunakannya untuk mendiagnosis pradiabetes atau diabetes. Jika Anda menderita diabetes, ini membantu menunjukkan apakah itu terkendali. Anda mungkin perlu mengikuti tes lagi untuk mengonfirmasi hasilnya

Baca juga: Berapa Kadar Gula Darah Normal dalam Tubuh?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau