Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Gejala Abses Paru-paru yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 26/10/2021, 18:04 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com - Abses paru-paru adalah munculnya rongga berisi nanah di jaringan paru-paru.

Dilansir dari Medical News Today, dalam kebanyakan kasus, abses paru adalah hasil dari infeksi bakteri di jaringan paru-paru.

Infeksi menyebabkan jaringan paru-paru mati. Nanah kemudian terkumpul di rongga yang dihasilkan.

Baca juga: 10 Faktor Risiko Kanker Paru-paru yang Perlu Diwaspadai

Abses paru-paru bisa sulit diobati dan juga dapat mengancam jiwa.

Jika abses paru-paru berlangsung di bawah 4 - 6 minggu, ini dianggap akut.

Sedangkan abses paru-paru yang berlangsung lebih lama dari 6 minggu dianggap kronis.

Gejala abses paru-paru penting dikenali untuk mendukung upaya diagnosis dini dan pengobatan sesegera mungkin terhadap gangguan kesehatan berbahaya ini.

Gejala abses paru-paru

Melansir WebMD, gejala abses paru-paru biasanya datang perlahan selama berminggu-minggu.

Gejala abses paru-paru mungkin termasuk:

  1. Nyeri dada, terutama saat menarik napas
  2. Batuk berdahak
  3. Dahak (campuran air liur dan lendir) yang dikeluarkan bercampur nanah (sering terasa asam), bercampur darah, atau berbau busuk
  4. Kelelahan
  5. Demam 38,3 derajat Celcius atau lebih tinggi
  6. Selera makan hilang
  7. Keringat berlebih atau keluar keringat pada malam hari
  8. Penurunan berat badan
  9. Bau mulut
  10. Sesak napas

Siapa saja yang mengalami gejala di atas apalagi mencurigai memiliki abses paru-paru, sangat dianjurkan untuk dapat segera menemui dokter.

Dokter dapat membantu memastikan penyebab keluhan dan memberikan saran pengobatan terbaik.

Baca juga: 7 Penyebab Kanker Paru-paru yang Perlu Diwaspadai

Cara mendiagnosis abses paru-paru

Untuk mendiagnosis abses paru-paru, dokter biasanya akan terlebih dahulu melihat riwayat kesehatan pasien.

Jika mencurigai adanya abses, dokter akan mulai menganalisis dahak atau nanah pasien.

Dokter mungkin mulanya akan menggunakan teknik pencitraan, seperti X-ray atau CT scan untuk melihat di mana lokasi infeksi di paru-paru dan mengesampingkan kondisi lain, seperti kanker atau emfisema.

Untuk infeksi yang lebih serius, dokter mungkin akan mengambil sampel cairan dari area abses menggunakan alat yang disebut bronkoskop.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau